kievskiy.org

Warga Kabupaten Bandung yang Rumahnya Rusak Berat karena Banjir Akan Diberi Bantuan Rp60 Juta

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di sela kunjungannya ke daerah terdampak banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin, 15 Januari 2024.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto di sela kunjungannya ke daerah terdampak banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin, 15 Januari 2024. /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Dalam 3 tahun terakhir, Jawa Barat menjadi provinsi yang paling sering dilanca bencana. Baru-baru ini, puluhan ribu warga Kabupaten Bandung terdampak banjir, sehingga ditetapkan status tanggap darurat bencana.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan itu di sela kunjungannya ke Dayeuhkolot, Senin, 15 Januari 2024. Menurut dia, BNPB mencatat Jabar sebagai provinsi yang paling banyak dilanda bencana.

"Dari data BNPB, tiga tahun terakhir, 2021, 2022, 2023, Jawa Barat memang menjadi provinsi yang jumlah bencananya tertinggi," kata Suharyanto.

Menurut dia, jumlah penduduk Jabar yang merupakan terbanyak di Indonesia jadi salah satu penyebabnya. "Kerapatan per kilometer juga lebih padat, ya, tentu saja daya dukungan lingkungannya juga lebih terbatas," katanya.

Selain itu, kata dia, kondisi alam di Jawa Barat juga mempengaruhi. Suharyanto menyebut, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bandung sebagai wilayah di Jabar yang paling rawan akan bencana.

Suharyanto juga menyoroti bencana banjir di Kabupaten Bandung yang cukup masif belakangan ini. Meski tak ada korban jiwa, puluhan ribu warga Kabupaten Bandung terkena dampak banjir.

"Sekali lagi, masyarakat terdampak ini puluhan ribu, rumah-rumah yang terendam, ada juga ratusan pengungsi. Memang per hari ini sudah banyak yang kembali, tapi juga masih ada yang terpusat, tadi kami sudah tengok," katanya.

Pemerintah penuhi kebutuhan pengungsi

Menurut dia, Bupati Bandung Dadang Supriatna juga sudah menetapkan status tanggap darurat bencana. Selama status itu ditetapkan, dia memastikan pemerintah akan memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

"Untuk tahap awal ini, (disiapkan anggaran) Rp350 juta untuk digunakan selama 7 hari. Tentu saja kalau ada kekurangan, nanti akan ditambah. Kemudian tadi kami sudah rapat koordinasi," katanya.

Suharyanto menambahkan, masyarakat terdampak bencana yang rumahnya mengalami rusak ringan akan diberikan bantuan sebesar Rp15 juta, rusak sedang sebesar Rp30 juta, dan rusak berat sebesar Rp60 juta.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat