kievskiy.org

517 Rumah di Cimahi Kini Tersambung Pengolahan Air Limbah, Cegah Masyarakat dari Berbagai Penyakit

Sebanyak 517 rumah di 5 kelurahan kini tersambung dengan infrastruktur air limbah di Kota Cimahi.
Sebanyak 517 rumah di 5 kelurahan kini tersambung dengan infrastruktur air limbah di Kota Cimahi. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 517 rumah di 5 kelurahan kini tersambung dengan infrastruktur air limbah di Kota Cimahi. Hal itu diharapkan dapat meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan sehingga masyarakat terbebas dari berbagai penyakit.

Peresmian infrastruktur Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) Tahun 2023 Kota Cimahi terpusat di RW 16, Kelurahan Baros, Kota Cimahi, Jumat, 19 Januari 2024. Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) merupakan program yang didanai pemerintah Pusat melalui DAK Fisik Infrastruktur Bidang Sanitasi untuk mendukung pemulihan ekonomi dan pembangunan infrastruktur pengentasan permukiman kumuh serta mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui penurunan jumlah dan prevalensi Balita stunting.

Sekretaris Daerah Kota Cimahi Dikdik S. Nugrahawan mengatakan, Sanimas bagian dari upaya Pemkot Cimahi sesuai amanat UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

"Penanganan air limbah domestik menjadi tugas dari pemerintah daerah sebagai salah satu pelayanan dasar," ujarnya.

Besaran alokasi DAK Fisik Infrastruktur Bidang Sanitasi Tahun 2023 untuk Kota Cimahi sebesar Rp4.191.970.000, meliputi pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Skala Permukiman dan Tangki Septik Individual.

Jumlah sarana yang terbangun 100 unit tangki septik individu Kelurahan Cibabat, 1 unit IPAL komunal Kelurahan Karangmekar, 2 unit IPAL komunal Kelurahan Baros, 2 unit IPAL komunal Kelurahan Leuwigajah, dan 1 unit IPAL komunal di Kelurahan Melong.

"Total sambungan rumah 517 dengan 539 KK penerima manfaat. Pada akhir Desember 2023 seluruh infrastruktur ini telah terbangun 100% dan sudah dimanfaatkan masyarakat," katanya.

Diakui Dikdik, sebelum adanya program ini, masyarakat sebagian menggunakan cubluk dan lainnya sehingga air limbah langsung dibuang ke selokan. "Jika tidak ditangani, bakal meningkatkan resiko penyebaran penyakit. Alhamdulillah, hadirnya program Sanimas di 5 kelurahan telah mengubah wajah permukiman menjadi lebih bersih dan sehat. Dampak lainnya meningkatkan harkat martabat masyarakat karena bebas dari buang air besar sembarangan (BABS)," tuturnya.

Pj. Wali Kota Cimahi Dicky Saromi menyatakan, pemerintah pusat telah menetapkan target akses sanitasi aman 70 persen. Nilai investasi untuk sanitasi aman per kapita dunia sebesar Rp690.000, sedangkan di Indonesia nilainya masih rendah yaitu Rp84.560.

"Artinya sanitasi yang aman belum menjadi kebutuhan penduduk. Padahal tidak terpenuhinya akses air bersih dan sanitasi bisa berdampak pada stunting, apabila tidak ditangani akan berpengaruh pada penurunan kemampuan kognitif dan meningkatnya risiko penyakit diabetes, jantung, kanker dan stroke," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat