kievskiy.org

Angin Kencang Terjang Bandung Barat, Kawasan Wisata Hutan Cikole Ditutup

Ilustrasi angin kencang.
Ilustrasi angin kencang. /Reuters/Carlo Allegri

PIKIRAN RAKYAT - Kawasan wisata hutan Cikole, yang selama ini menjadi destinasi favorit bagi wisatawan dan para penyadap getah pinus, kini terpaksa ditutup sementara. Hal ini disebabkan oleh angin kencang yang melanda daerah tersebut dan menumbangkan sejumlah pohon.

Keputusan penutupan ini diambil sebagai langkah preventif untuk menjaga keselamatan pengunjung dan para pekerja hutan.

Kepala BKPH Lembang Herry Rochmatul Fitri mengatakan bahwa hujan disertai angin kencang terjadi sejak hari kemarin. Untuk itu aktivitas di Kawasan Hutan Cikole Lembang dikurangi dan dibatasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

“Semua orang yang tengah beraktivitas, ditarik ke titik kumpul. Kami ingin menghindari hal-hal yang membahayakan keselamatan,” ujar Herry pada Selasa 12 Maret 2024.

Keputusan penutupan ini juga mempengaruhi aktivitas para penyadap getah pinus yang biasanya beroperasi di kawasan tersebut. Para penyadap getah pinus terpaksa menghentikan sementara kegiatan mereka demi keselamatan dan keamanan. Tidak hanya penyadap getah, termasuk aktivitas para pemotong rumput dan petani kopi juga dihentikan.

Pihak pengelola kawasan wisata dan hutan Cikole menegaskan bahwa penutupan sementara ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya bahaya lebih lanjut akibat kerusakan yang disebabkan oleh angin kencang. Mereka juga tengah melakukan evaluasi terhadap kondisi keseluruhan kawasan hutan untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.

“Para wisatawan yang telah merencanakan kunjungan ke kawasan hutan Cikole diimbau untuk memperhatikan pengumuman resmi terkait penutupan tersebut,” ujarnya lagi.

Pihak perhutani dan Polsek Lembang meninjau langsung ke lokasi pohon tumbang di wilayah kawasan hutan wisata Cikole, Lembang pada Selasa 12 Maret 2024.
Pihak perhutani dan Polsek Lembang meninjau langsung ke lokasi pohon tumbang di wilayah kawasan hutan wisata Cikole, Lembang pada Selasa 12 Maret 2024.

Pohon tumbang

Kepala Resort Polisi Hutan (KRPH) Lembang Aang Farhan Setiawan menyebutkan, hingga saat ini jumlah pohon tumbang belum bisa diketahui jumlahnya secara pasti. Namun dari sepanjang jalan menuju Orchid Forest, setidaknya ada lima pohon yang tumbang.

Aang yang sudah berada di titik kumpul mengaku sudah dua hari angin kencang terjadi. "Kalau mendengar dari bawah, terdengar suara ngaborobot yang berasal dari pepohonan pinus yang tumbang atau pun dahan yang patah, tapi untuk mengetahui jumlahnya harus naik ke atas dan saat ini belum memungkinkan," ujar Aang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat