kievskiy.org

Harga Jeruk Lemon Turun Drastis, Petani di Lembang Bandung Ogah Jual

Banyak petani jeruk lemon di Lembang Bandung yang membiarkan jeruk yang sudah matang di kebun mereka.
Banyak petani jeruk lemon di Lembang Bandung yang membiarkan jeruk yang sudah matang di kebun mereka. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Para petani jeruk lemon di Kecamatan Lembang terpaksa membiarkan buah yang mereka tanam di kebun. Pasalnya, harga jeruk lemon di pasaran saat ini terjun bebas. Padahal, para petani berharap akan mendapatkan keuntungan berlipat untuk memenuhi kebutuhan Lebaran.

Dodi (38), petani jeruk lemon di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa membiarkan buah-buah jeruk lemon yang sudah matang di kebun. Ia mengatakan, harga jual saat ini tidak sebanding dengan biaya operasional penanaman.

“Sekarang harga dari petani ke tengkulak itu hanya Rp1.000 per kilogram. Jauh dari harapan kami saat menanam,” ujarnya, Kamis, 14 Maret 2024.

Dodi menuturkan, jarak dari penanaman hingga berbuah membutuhkan waktu dua tahun. Namun, setelah panen, akan terus panen setiap bulannya. Dodi tidak merinci berapa biaya operasional, tetapi harga jual yang saat ini berlaku sudah tentu tidak menutupi biaya operasional itu.

“Biasanya, saya bisa menjual di atas Rp7.000 per kilogram sehingga mampu menutupi biaya operasional,” ucapnya.

Salah satu tengkulak jeruk lemon, Usep (50), membeli jeruk lemon dari petani dengan harga Rp1.000 per kilogram. Dia kemudian menjualnya ke Pasar Induk Caringin seharga Rp5.000 per kilogram. Meski ia tengkulak, tapi ia juga mengeluarkan modal yang tidak bisa ditutupi dengan harga jual saat ini.

Usep mengakui, tidak semua jeruk lemon yang ia beli matang di pohon. Bahkan, sebagian besar jeruk harus didiamkan terlebih dulu. Usep merinci pengeluaran di tangan tengkulak, termasuk biaya petik jeruk, ongkos angkut dari kebun ke gudang, kemudian dari gudang ke pasar. “Masing-masing ongkos angkut bisa Rp2.000 per kilogram, sehingga lumayan besar,” katanya.

Di gudang, jeruk dibiarkan dengan menggunakan etrel selama 12 hari. Setelah itu, jeruk dicuci dengan upah Rp2.000 per kilogram.

Usep tidak tahu alasan penurunan harga jeruk lemon. Menurut dia, naik-turun harga ini tidak bisa diprediksi karena pada tahun sebelumnya, pada bulan yang sama, harga cukup tinggi, bisa mencapai Rp12.000 per kilogram.

Akan tetapi, Usep menyebutkan buah-buah impor kini menjadi pesaing. Harganya bersaing dengan kualitas buah yang baik. “Mereka bisa menjual murah, padahal kondisi buah sangat mulus dengan pengemasan menarik,” ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat