PIKIRAN RAKYAT - Bakti Sosial Ramadan digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Peduli Jawa Barat. Kegiatan diisi dengan menyantuni anak-anak yatim dan duafa di Panti Asuhan Bani Salam, Jalan Terusan Buah Batu 283, Bandung, Minggu, 24 Maret 2024. Santunan diserahkan oleh Ketua PWI Peduli Jabar Dr. H. Yus Hermansyah, M.Si dan Ketua PWI Jawa Barat H. Hilman Hidayat, S.Sos, M.Si.
“Kami atas nama anak-anak menyampaikan rasa terima kasih dan doa kami semoga apa yang diberikan Bapak dan Ibu PWI mejadikan berkah dan mendapat balasan dari Allah SWT,” ujar Ketua Yayasan Bani Salam Ustaz H. Abdurrohim.
Panti Bani Salam memiliki anak asuh berjumlah 120 orang. Mereka berasal dari berbagai tempat di Jawa Barat seperti Garut, Subang, dan Bandung. “Yang mondok di Panti adalah anak-anak yang berasal dari luar kota. Hari ini kebetulan ada undangan dari kegiatan lain sehingga yang ada di sini hanya beberapa orang,” tuturnya.
Anak-anak itu dibekali ilmu agama selain ilmu dari sekolah umum. “Ini yang menjadi perhatian kami agar santri menjadi masagi secara ilmu agama dan ilmu umum,” ujarnya.
Santunan Keluarga PWI
Ketua PWI Peduli Jawa Barat Yus Hermansyah menyebutkan, Bakti Sosial Ramadan merupakan kegiatan rutin yang selalu digelar PWI Peduli. “Dari beberapa kali kegiatan, Bakti Sosial Ramadan selalu berganti lokasi tergantung kebutuhan saat itu. Kami pernah menggelar Bakti Sosial Ramadan dengan menyantuni korban bencana, lain waktu ke panti jompo dan tempat lainnya,” jelasnya.
Selain menyantuni masyarakat umum, menurut Yus, PWI Peduli juga turut menyantuni keluarga anggota PWI yang membutuhkan. “Tentunya kami di PWI Peduli tidak ingin hanya berkiprah untuk masyarakat umum saja. Ada keluarga sendiri, yakni para mantan anggota PWI, yang juga membutuhkan bantuan, ini harus menjadi perhatian kita juga. Masa kepada keluarga PWI sendiri acuh tak acuh,” ujarnya.
PWI menyerahkan uang sebesar Rp5 juta ke Panti Asuhan Yatim dan Duafa Bani Salam dalam acara itu. “Jangan dilihat besarannya, ini merupakan tanda kasih kami di PWI Peduli untuk anak-anak yatim dan duafa,” ujarnya.***