kievskiy.org

Warga dengan Keterbelakangan Mental di Soreang Bandung Tewas Dikeroyok karena Minta Uang Rp50.000

Polisi menggiring pelaku pengeroyokan terhadap warga dengan keterbelakangan mental di Soreang, Kabupaten Bandung.
Polisi menggiring pelaku pengeroyokan terhadap warga dengan keterbelakangan mental di Soreang, Kabupaten Bandung. /Pikiran Rakyat/Hendro Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Seorang warga berinisial LM, punya keterbelakangan mental, menjadi korban pembunuhan. Dia dibunuh para remaja. Jenazahnya ditemukan tanpa identitas. Pengungkapan kasus itu menghabiskan waktu 7 hari.

Kasus itu bermula dari penemuan mayat di Soreang, Kabupaten Bandung, Minggu, 17 Maret 2024 sekira pukul 3.30 WIB. Penemuan mayat itu menghebohkan warga. Ada luka tusuk di leher korban. Tusukan itu memunculkan asumsi korban tewas akibat pembunuhan.

Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengatakan, jenazah korban ditemukan tanpa tanda pengenal. Tak ada pula saksi yang mengetahui apa yang terjadi pada korban. Petugas harus melakukan scientific investigation untuk mendapatkan identitas korban.

"Kami kemudian menghubungi pihak keluarganya, yang bersangkutan (keluarga korban) juga memiliki kekurangan (keterbelakangan mental)," kata Kusworo, dalam konferensi pers di Mapolresta Bandung, Soreang, Selasa, 26 Maret 2024.

Kronologi pembunuhan

Polisi menunjukkan barang bukti yang dipakai pelaku untuk membunuh korban.
Polisi menunjukkan barang bukti yang dipakai pelaku untuk membunuh korban.

Kusworo bilang, korban bepergian tanpa membawa kartu identitas dan telepon seluler. Ketiadaan saksi dalam peristiwa itu juga jadi kendala. Namun, petugas akhirnya dapat memperoleh suatu petunjuk saat penyelidikan.

"Dari situ bisa kami dalami. Didapatkan informasi, beberapa saat sebelum kejadian penusukan, ada keributan dua kelompok remaja. Salah satu pihak yang berkonflik standby di sekitar Soreang, dekat tempat kejadian perkara (TKP)," katanya.

Ketika keributan antara dua kelompok remaja itu mereda, korban datang ke TKP dan meminta sejumlah uang kepada salah satu kelompok remaja tersebut. Kelompok remaja tersebut tak tahu bahwa korban tidak sehat secara mental.

"Kelompok pemuda tersebut tersinggung dan emosi, terjadilah pengeroyokan terhadap korban. Ada yang melakukan penendangan, pemukulan, pembacokan, penusukan, tapi yang mengakibatkan hilangnya nyawa korban adalah penusukan," katanya.

Korban meninggal karena lehernya ditusuk. Hal ini dikonfirmasi dokter setelah melakukan autopsi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat