kievskiy.org

Pakar ITB Jelaskan Penyebab Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Bukan Cuma karena Hujan Lebat

Rumah warga ambruk setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 29 Februari 2024.
Rumah warga ambruk setelah terjadi pergeseran tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Kamis 29 Februari 2024. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Pakar longsoran dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Eng. Imam Achmad Sadisun, S.T., M.T., menjelaskan secara mendalam faktor penyebab dan langkah mitigasi yang perlu dilakukan terkait bencana longsor di Kampung Gintung, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Dia mengatakan, faktor penyebab longsor itu terbagi menjadi dua.

“Yaitu faktor prakondisi dan faktor pemicu. Faktor prakondisi meliputi perubahan topografi, perubahan tata guna lahan, serta kondisi geologis, sementara faktor pemicu berkaitan dengan kejadian jangka pendek seperti curah hujan lebat,” katanya.

Pakar ITB mengungkap penyebab pergeseran tanah di Bandung Barat.
Pakar ITB mengungkap penyebab pergeseran tanah di Bandung Barat.

Imam mengatakan, hujan ekstrem dapat menurunkan kekuatan lereng dan menjadi pemicu terjadinya longsor. Terkait gejala longsor, Imam menyoroti tanda-tanda yang muncul di bagian kepala, tubuh, dan kaki lereng. Gejala-gejala ini meliputi retakan-retakan pada tanah, miringnya pepohonan atau tiang listrik, serta munculnya sembulan tanah dan mata air di bagian bawah lereng.

“Di tengah perbedaan karakteristik, gejala longsor di Kampung Gintung dan Kampung Cigombong mencerminkan kerawanan yang harus diwaspadai,” ujarnya.

Secara umum, kata Imam, metode mitigasi dapat dilakukan secara struktural maupun nonstruktural. Metode struktural umumnya merupakan metode baku yang sudah banyak dilakukan di berbagai tempat di Indonesia maupun luar negeri.

Konsep mendasar dalam upaya mitigasi struktural dilakukan dengan dua cara.

  1. Pengurangan gaya-gaya yang menyebabkan terbentuknya longsoran (reduction in the driving forces).
  2. Peningkatan gaya-gaya yang dapat memberikan "perlawanan" untuk terjadinya longsorang (increase in the available resisting forces). Cara kedua ini membuat material pembentuk lereng semakin kuat.

Sementara itu, perbaikan kestabilan lereng secara struktural lebih lanjut dapat dikelompokkan dalam jenis kegiatan, modifikasi geometri lereng (pelandaian lereng), perbaikan saluran atau drainase, memperbaiki atau memperkuat material pembentuk lereng, dan membangun struktur penyangga.

“Keempat kegiatan tersebut dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada dan dapat dikombinasikan untuk menanggulangi lereng-lereng yang kritis yang sudah dicurigai akan longsor. Kalau pun sudah longsor maka harus diperbaiki dan kalau perlu dilakukan perkuatan,” tuturnya.

Mitigasi longsor harus dilakukan semua pihak

Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengunjungi lokasi pergeseran tanah di Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 1 Maret 2024. Bantuan mengalir kepada warga terdampak pergeseran tanah tersebut.
Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif mengunjungi lokasi pergeseran tanah di Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 1 Maret 2024. Bantuan mengalir kepada warga terdampak pergeseran tanah tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat