/photo/2024/05/24/816703564.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Partai Golkar, Partai Gerindra dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kota Bandung telah menandatangani kesepakatan untuk berkoalisi dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwalkot) Bandung 2024. Pada tingkat pusat, tiga partai politik (parpol) itu sama-sama mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang merupakan presiden dan wakil presiden terpilih hasil Pemilu Presiden 2024 berdasarkan penetapan KPU.
Ketua Bidang Strategi Penggalangan Pemilih DPP Partai Golkar, Arfi Rafnialdi, bersyukur kerja sama tiga partai tersebut berlanjut di Pilwalkot Bandung. Dia berharap, keharmonisan perjuangan yang terjalin dalam Koalisi Indonesia Maju itu berlanjut di Pilwalkot Bandung.
"Pengalaman kerja sama kami di tingkat nasional, provinsi, serta tim kampanye daerah (TKD) kabupaten maupun kota menjadi bekal. Sudah terbentuk chemistry di antara para pimpinan," ucap Arfi seusai penandatanganan nota kesepakatan koalisi Partai Golkar, Partai Gerindra, PSI Kota Bandung di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Kamis, 23 Mei 2024.
Berdasarkan hasil Rapat Pleno Terbuka Penetapan Perolehan Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Bandung Periode 2024-2029, Partai Golkar beroleh 7 kursi , Partai Gerindra 7 kursi, PSI 4 kursi. Total 18 kursi, lebih dari cukup mengusung calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung.
Arfi mengatakan, Golkar, Gerindra, PSI Kota Bandung sangat terbuka saat ada parpol lain yang berkenang gabung ke dalam koalisi dalam perjalanan nanti. "Salah satu kesepakatan yang ditandatangani, yakni tiga partai sepakat menjalin komunikasi dengan parpol lain," ucap Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024 itu.
Menurut dia, semangat kebersamaan dalan membangun Kota Bandung lebih baik seiring dengan semakin besar koalisi. "Dalam koalisi ini, penting bagi kami mendapatkan pemimpin yang baik untuk Kota Bandung lima tahun ke depan, mampu menyejahterakan masyarakat. Bersamaan dengan hal itu, mengatasi masalah perkotaan yang selama ini masih menjadi keluhan masyarakat, seperti macet, banjir, sampah dan kurangnya lapangan kerja," tutur dia.
Perihal hasil survei yang akan menentukan penunjukan calon Wali Kota Bandung dari DPP Partai Golkar untuk Pilwalkot Bandung, Arfi mengatakan, mekanisme internal masih berjalan. Upaya itu merupakan keharusan di internal DPP Partai Golkar.
"DPP menentukan lembaga surveinya, yakni Poltracking. Lembaga itu sudah melakukan survei dan akan melaporkan ke DPP. Namun, sampai saat ini, belum diinformasikan ke tingkat kota," ucap dia.