kievskiy.org

Atribut Serampangan Calon Bupati Bandung Barat Kian Menjamur: Miskin Gagasan, Gandrung Pencitraan

Poster kandidat Bupati Bandung Barat dipaku di pohon di kawasan perbatasan Desa Sukahaji dan Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 28 Mei 2024. Pemasangan serampangan atribut calon bupati Bandung Barat semakin menjamur.
Poster kandidat Bupati Bandung Barat dipaku di pohon di kawasan perbatasan Desa Sukahaji dan Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 28 Mei 2024. Pemasangan serampangan atribut calon bupati Bandung Barat semakin menjamur. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Berbagai atribut calon bupati Kabupaten Bandung Barat yang dipasang serampangan semakin menjamur di berbagai lokasi di wilayah KBB. Alih-alih membawa dan memperkenalkan gagasannya, para kandidat itu justru semakin getol pencitraan.

Pantauan Pikiran Rakyat pada Selasa, 28 Mei 2024, mendapati berbagai atribut berupa poster semakin bertambah di berbagai titik lokasi. Di kawasan Desa Cikalong, Kecamatan Cikalongwetan misalnya, pohon-pohon kembali menjadi sasaran pemakuan poster kandidat. Salah satu atribut yang terlihat dipaku tersebut adalah pasangan Sundaya-AA Maulana ZA. Tak cuma di Cikalong, poster mereka juga dipaku di wilayah perbatasan Desa Sukahaji dan Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy.

Lokasi pemasangan atribut itu berada di tepi perlintasan Cikalong-Cipeundeuy. Tak cuma kandidat tersebut, terdapat atribut calon lain yang dipaku, seperti poster Ujang Rohman dan Dansah Widansah. Pada Selasa, 21 Mei 2024, Pikiran Rakyat juga menelusuri pemasangan atribut calon di kawasan Cipatat. Di tepi jalan wilayah tersebut, poster-poster yang dipaku di pohon dan memajang wajah dan nama para kandidat, seperti Edi Rusyandi dan Ujang Rohman juga terlihat.

Arifin (69), warga Kampung Ciseeng, Desa Cipeundeuy menilai, pemasang atribut seperti itu mengganggu pemandangan. Apalagi jika pemasangannya dilakukan tanpa memberitahu pemilik lahan atau pohon tersebut. "Wawartos kanu gaduh, ulah maen pasang wae (Minta izin dulu terhadap yang punya, jangan asal pasang saja)," ucapnya Arifin saat ditemui Pikiran Rakyat di wilayah Sukahaji, Selasa, 28 Mei 2024. Ia berharap, pemasangan dilakukan tanpa merusak lingkungan serta memperhatikan etika.

Poster kandidat Bupati Bandung Barat dipaku di pohon di kawasan perbatasan Desa Sukahaji dan Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 28 Mei 2024. Pemasangan serampangan atribut calon bupati Bandung Barat semakin menjamur.
Poster kandidat Bupati Bandung Barat dipaku di pohon di kawasan perbatasan Desa Sukahaji dan Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 28 Mei 2024. Pemasangan serampangan atribut calon bupati Bandung Barat semakin menjamur.

Sorotan juga muncul dari Mad Su'ud dari Yayasan Studi Malela. Pegiat studi sosial dan kebijakan itu menilai, para peminat jabatan Bupati KBB tidak menemukan pola baru dalam sosialisasi mereka.

"Karena mereka tidak bisa membedakan mana kampanye politik dan mana kampanye pemilu," ucapnya saat dihubungi. Ketimbang mengumbar wajah dalam berbagai atribut, banyak persoalan penting di KBB yang mestinya ditampilkan dan dibedah.

"Seolah perebutannya hanya suara, tanpa mau mendengar. Coba sedikitlah lebih mendengar suara dari akar rumput, dan membuat program ke depan yang berbasis kebutuhan di KBB, bukan hal keinginan," ucapnya. Hal-hal yang mestinya dimunculkan para kandidat adalah gagasan mengatasi persoalan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan atau urusan bencana.

"Gagasan calon-calon bupati hari ini belum terdengar, mereka terjebak pada pola lama peningkatan elektabilitas dan elektoral," ujarnya. Sejumlah hal, lanjutnya, perlu dibangun para kandidat seperti menyadarkan permasalahan yang ada dan membuat program untuk mengatasinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat