kievskiy.org

Tak Cuma Libur Panjang, Dishub Bandung Barat Agendakan Ramp Check Secara Rutin

Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat akan secara rutin melakukan ramp check tidak sebatas menjelang hari raya atau jelang akhir tahun.
Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat akan secara rutin melakukan ramp check tidak sebatas menjelang hari raya atau jelang akhir tahun. / Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Barat akan secara rutin melakukan ramp check tidak sebatas menjelang hari raya atau jelang akhir tahun. Namun, setiap ada long weekend dan saat libur anak sekolah.

“Karena saat itu, akan ada banyak kendaraan besar yang melintas terutama bus yang dimanfaatkan wisatawan datang ke destinasi wisata di Lembang,” kata Kepala Bidang Teknis dan Prasarana Dishub Bandung Barat, Herry Arifin sebagaimana dilaporkan kontributor Pikiran Rakyat Dewiyatini pada Minggu, 26 Mei 2024.

Herry mengatakan pengecekan kelaikan kendaraan itu tidak hanya karena kegiatan study tour. Meskipun ada surat edaran gubernur, Herry mengatakan memang di saat libur panjang akhir pekan, banyak kendaraan ke Lembang.

Salah satu yang diperiksa, berkaitan dengan klakson basuri atau telolet. Herry mengatakan pihaknya akan melepaskannya. “Karena ini akan mengganggu teknis pengereman. Ini akan berdampak pada sistem pengereman dan membahayakan bus karena tidak mampu mengerem kendaraan,” tuturnya.

Akan tetapi, saat diperiksa, tidak ditemukan bus yang memakai klakson tersebut. "Selama pemeriksaan berlangsung, tidak ada bus yang memakai klakson basuri. Jika ditemukan, maka klakson tersebut akan langsung dicopot karena membahayakan dan berdampak terhadap sistem pengereman," ujarnya menjelaskan.

Herry mengungkapkan, sebanyak 26 bus pariwisata telah diperiksa, dan satu unit kendaraan melanggar administratif, yakni masa berlaku KIR yang sudah habis.

"Secara teknis, kendaraan laik jalan, tetapi secara administrasi ada pelanggaran dan langsung dilakukan penilangan," ucapnya.

Sementara itu, pascaperistiwa kecelakaan lalu lintas di jalur Ciater, Subang, penggunaan jasa bus pariwisata mengalami penurunan. Hal tersebut diakui oleh salah seorang sopir bus pariwisata, Abdul. Dia mengaku, sejak kejadian kecelakaan lalu lintas, terjadi penurunan penyewaan bus hingga 40 persen. Selain ada yang membatalkan, beberapa juga mengubah jadwal keberangkatan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat