/photo/2024/03/01/2796876231.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Asep Mulyadi menjadi salah satu nama yang digadang-gadang maju di Pilwalkot Bandung 2024. Kang Asmul—sapaan akrabnya—bahkan mengungkapkan, sudah mendapatkan rekomendasi dari partainya, baik dari PKS Kota Bandung maupun PKS Provinsi Jawa Barat.
Kang Asmul lantas bersilaturahmi kepada tokoh-tokoh budaya, tokoh agama, tokoh ormas, untuk mendapatkan respons dan masukan atau aspirasi terkait Kota Bandung. Selain itu, politisi PKS itu juga berkomunikasi dengan masyarakat.
"Kami juga langsung melakukan aktivitas dengan lobi-lobi politik dengan beberapa partai politik terutama calon yang sekarang juga disebut media, masyarakat, dan alhamdulillah beberapa bakal calon wali kota juga saya sudah silaturahim dan responsnya cukup bagus. Artinya, ini modal juga untuk semakin yakin dengan rekomendasi dari DPD dan DPW PKS, tinggal menunggu dari pusat," kata dia di kantor Pikiran Rakyat Media Network, Jalan Asia Afrika Nomor 75, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 31 Mei 2024.
Dia bilang, Bandung merupakan kota penuh memori bagi yang pernah mendatanginya. "Di masa yang akan datang, saya ingin menguatkan bahwa Bandung ini merupakan kota yang layak dan nyaman untuk menjadi tempat tinggal, tetapi Bandung juga nyaman untuk dikunjungi," kata dia menegaskan.
Dalam kesempatan yang sama, dia menilai, Bandung merupakan kota yang memiliki banyak potensi. Kreativitas di Kota Bandung, menjadi peluang. "Salah satu contoh dari ekonomi kreatif adalah fesyennya," ujarnya.
Kota Bandung beruntung
Asmul mengungkapkan, Kota Bandung beruntung lantaran sudah memiliki Perda tentang disabilitas. Dia pun berharap agar selain jalur pedestrian, beberapa infrastruktur juga mesti ramah dan bisa digunakan oleh masyarakat disabilitas.
"Disabilitas menjadi perhatian penting di Kota Bandung. Terkait dengan jalur pedestrian, ada beberapa titik yang mesti diperbaiki (fasilitas ramah disabilitas) dan ada beberapa yang sudah bagus," tuturnya, "disabilitas harus menjadi perhatian pemerintah."