kievskiy.org

Cimahi Ulang Tahun ke-23, Kontes Ayam Pelung Digelar

Kontes ayam pelung digelar untuk memeriahkan HUT ke-23 Kota Cimahi.
Kontes ayam pelung digelar untuk memeriahkan HUT ke-23 Kota Cimahi. /Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Kontes ayam pelung Gema Lokananta digelar di kawasan Ekowisata Cimenteng, Kampung Terobosan, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Minggu, 9 Juni 2024. Selain menjadi upaya pelestarian budaya, kegiatan ini juga digelar dalam rangka memeriahkan hari ulang tahun (HUT) ke-23 Kota Cimahi.

Kegiatan dibuka oleh Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi. Rombongan mengunjungi Pasar Awi Camperenik yang berada di lokasi tersebut. Kontes Ayam Pelung digelar DPD Himpunan Peternak Penggemar Ayam Pelung Indonesia (Hippapi) Kota Cimahi bersama Pemkot Cimahi. Terdapat empat kategori yang dilombakan, mulai dari kategori suara, bobot, penampilan, dan jajangkar.

Pj. Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, mengatakan, sejarah ayam pelung di Indonesia cukup panjang sejak pertama kali ditemukan oleh K.H. Djarkasih pada 1850 di Bunikasih, Cianjur. Hingga kini, ayam dengan suara khas ini digemari sebagai unggas kontes bergengsi. "Kegiatan ini merupakan wujud melestarikan seni budaya lewat kontes ayam pelung," sebutnya.

Kontes Ayam Pelung juga digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-23 Kota Cimahi. "Selain menjadi ajang silaturahim para penggemar ayam pelung, kegiatan itu juga diharapkan dapat mendorong pengembangan ayam pelung untuk meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.

Menurutnya, ayam pelung memiliki potensi besar untuk membawa nama baik negara. "Tentunya, kita harus memahami bagaimana karakteristik dan budidaya ayam pelung. Budidaya ayam pelung tidak jauh beda dengan pembudidayaan ayam jenis lainnya, tetapi ayam pelung memiliki ciri khas tersendiri yang membuat peminat ayam pelung dari waktu ke waktu semakin meningkat," katanya.

Jawa Barat menjadi wilayah cikal bakal perkembangan ayam pelung nasional. "Cimahi sebagai bagian Jawa Barat, tentunya sangat bersemangat untuk dapat ikut melestarikan keberadaan ayam pelung," ujarnya.

Menurut Dicky, kontes ayam pelung tidak hanya menjadi alternatif hobi, tidak sekedar memberikan kebahagiaan, kegembiraan, dan kesenangan bagi masyarakat. Namun, juga sebagai ajang mengenalkan ayam pelung, mempertahankan dan melestarikan seni budaya, serta membangun tambang ekonomi masyarakat.

"Kegiatan berbasis seni budaya bisa lebih dikembangkan, terutama melalui event yang lebih besar lagi menjadi ajang silaturahmi para peternak dan pecinta ayam pelung," tuturnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat