kievskiy.org

Gedung DPRD Bandung Barat Megah tapi Tak Terawat, Dindingnya Berlumut

Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat telah selesai dibangun sejak 2020, tetapi hingga kini masih belum dimanfaatkan sehingga tampak tidak terawat.
Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat telah selesai dibangun sejak 2020, tetapi hingga kini masih belum dimanfaatkan sehingga tampak tidak terawat. /Pikiran Rakyat/Dewiyatini

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengalokasikan anggaran sebesar Rp20 miliar dari APBD untuk menyelesaikan Gedung DPRD di Jalan Cijamil-Cisarua, Desa Ngamprah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat. Alokasi ini ditujukan agar 50 anggota DPRD beserta staf sekretariat dapat segera pindah ke gedung baru.

Pj Bupati Bandung Barat, Ade Zakir, mengakui bahwa anggaran tersebut tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh pembangunan yang tertunda, tetapi diharapkan dapat melengkapi beberapa fasilitas yang diperlukan. "Di APBD 2024, mungkin cukup (untuk kebutuhan fasilitas). Kami berharap segera ditempati. Yang ada sekarang Rp20 miliar lebih tambahannya itu, kan, dari pagar, air banyak hal lah nanti rinciannya ada di Dinas PUTR," kata Ade, Selasa, 2 Juli 2024.

Gedung DPRD Kabupaten Bandung Barat mencuri perhatian publik karena kondisinya yang tidak terawat. Pagar dari lembaran seng bekas proyek masih terpasang meski dalam kondisi lapuk. Beberapa bagian dinding ditumbuhi lumut dan catnya memudar.

Padahal, pembangunan gedung baru DPRD KBB yang menelan biaya Rp142 miliar ini selesai sejak awal 2020. Namun, gedung ini belum dipakai karena belum dilengkapi fasilitas penunjang seperti mebel, jaringan air, dan tempat parkir.

"Anggaran itu untuk segera dibuatkan pagar perlengkapan (fasilitas) supaya bisa segera dihuni dan bisa dipakai. Tahun ini insyaallah mulai pemagaran dan kelengkapan-kelengkapan standar kita siapkan. Selain pagar kita tata lahan parkir dan jaringan airnya," ujar Ade.

Sekretaris Dewan (Sekwan) Kabupaten Bandung Barat, Rony Rusdiana, menjelaskan bahwa pihaknya berencana memindahkan kantor DPRD setidaknya tahun ini. Fasilitas penunjang seperti jaringan air bersih belum sepenuhnya selesai.

"Kita akan berupaya untuk segera menempati gedung DPRD baru. Tahap pertama kita sudah lakukan pembersihan halaman. Nanti kita siapkan penunjang lain secara bertahap seperti air dan mebeler. Karena ternyata belum ada sarana dasar seperti air, pagar pengaman, dan lahan parkir," katanya.

Rony menambahkan, meskipun Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) telah mencoba mengebor 16 titik untuk mencari air, namun tidak berhasil. Solusinya adalah menggunakan air PDAM, yang telah menyanggupi pemasangan instalasi air selama dua minggu sampai ke bak induk. "Setelah air tersedia, baru kita bertahap membersihkan ruangan," katanya.

Gedung DPRD baru itu akan digunakan sementara untuk kesekretariatan, meliputi ruangan fraksi DPRD, ruangan komisi, serta bagian umum dan bidang persidangan. Untuk ketersediaan mebeler, sementara ini akan menggunakan fasilitas dari gedung lama. "Target akhir Juni selesai, jadi awal Juli sudah ditempati," sebut Rony.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat