PIKIRAN RAKYAT - Beredar surat pernyataan resmi dari Pengurus Pusat (PP) Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang menanggapi aksi arogan rombongan pengguna motor gede di Bukittinggi, Sumatera Barat beberapa waktu lalu.
Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Nanan Seokarna, Ketua Umum HDCI itu mengatakan prihatin terhadap kasus yang terjadi di Bukittinggi.
"Kita prihatian kenapa bisa terjadi kejadian seperti itu. Karena kejadian ini menyangkut dua nama besar, pertama TNI dan kedua pengguna motor besar," ungkap Juru Bicara dan Humas HDCI Ferdo Raturandang kepada Pikiran-Rakyat.com, Senin 2 November 2020.
Baca Juga : Yamaha All new Aerox 155 Resmi Meluncur, Adopsi Fitur Canggih Mirip Yamaha NMax
Ferdo menjelaskan, HDCI mengeluarkan langkah-langkah antisipasi guna memberikan pengertian, pemahaman dan mencegah dampak dari kejadian tersebut.
"Kita komunitas motor besar itu punya peraturan yang harus di patuhi oleh anggota. Selain itu, anggota juga perundang-undangan dalam setiap kegiatan. Karena kita jelas, ada landasan sehingga anggota tidak bisa melakukan tindakan yang di luar batas," kata Ferdo.
Baca Juga : Gelombang 11 Kartu Prakerja Dibuka, Ini Pilihan Motor Bekas yang Harganya Setara Bantuan Prakerja
"Organisasi akan mengambil langkah dan sanksi tegas apabila ditemukan tindakan-tindakan yang anarkis, tidak humanis dan merugikan organisasi," ungkap pernyataan tertulis PP HDCI.
Selain itu, dampak dari kasus yang kini berkembang, pengurus HDCI juga memutuskan untuk menunda kegiatan seperti touring dan lainnya.