kievskiy.org

Tren Peci, Penutup Kepala Kaum Pria yang Identik dengan Budaya dan Aktivitas Keagamaan

Ilustrasi peci - Pedagang peci menunggu pembeli di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/4/2023).
Ilustrasi peci - Pedagang peci menunggu pembeli di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (8/4/2023). /ANTARA/Arnas Padda

PIKIRAN RAKYAT - Peci, kopiah, atau songkok merupakan penutup kepala bagi pria yang marak digunakan di Indonesia. Selain berhubungan dengan aktivitas keagamaan, peci hitam juga diidentikkan dengan budaya dan dianggap sebagai benda “sakral” yang mengingatkan pada sosok Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno alias Bung Karno, baik sebelum kemerdekaan maupun setelah Indonesia merdeka.

Perlahan tapi pasti, peci menorehkan perkembangan menarik dalam ranah industri pakaian pria. Meski dinamikanya tak sepesat fashion item lain seperti hijab, peci tetap merupakan benda yang hampir selalu dicari dan dikenakan kaum pria, terutama pada momen-momen tertentu.

Dalam "The Origin of the Songkok or ‘Kopiah’ (2007)" yang ditulis Yunos Rozan, disebutkan bahwa selain Indonesia, peci juga bisa dijumpai di Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Muangthai Selatan, dan Filipina selatan. Kopiah, peci, maupun songkok bahkan kerap dianggap sebagai identitas Muslim di negara-negara yang rakyatnya mengenakan atribut ini.

Baca Juga: Fakta Ilmiah Mengejutkan Soal Air Susu Ibu (ASI) dan Susu Formula

Berbagai literatur sejarah menunjukkan bahwa peci sudah tercatat di Hikayat Iskandar Zulkarnain pada 1600 M. Pasukan khusus Kerajaan Majapahit, Bhayangkara, misalnya, tercatat sudah memakai peci menurut Hikayat Banjar yang teksnya tertulis pada 1663. Bukan hanya itu, Antonio Pigatella pada 1521, juga membubuhkan kata "cophia" pada catatan kosa kata Italia Melayu untuk kopiah, songkok, maupun peci.

Salah seorang pemilik Toko Medina yang memproduksi peci sejak 1960, Ilman mengatakan bahwa tren perkembangan peci di tanah air, terutama Jawa Barat, cukup menarik. Peci dari yang awalnya banyak ditemukan hanya berwarna hitam dengan bahan beludru, kini memiliki berbagai ragam desain. Toko Medina sempat menjadi leading market di bidang fashion muslim yang berlokasi di Jalan Otista, Kota Bandung.

“Kenapa pada saat itu orang tua kami mulai memproduksi peci, karena basic-nya waktu itu jarang ditemukan peci berkualitas, padahal peci merupakan suatu identitas bagi orang Indonesia dan pria muslim,” ucap Ilman.

Baca Juga: Talasemia Bisa Sebabkan Anemia Kronik, Kenali Gejala dan Penyebannya

Setidaknya, ada tujuh jenis peci yang telah diproduksi. Jenis peci-peci tersebut dibedakan dari desain, ragam ventilasi, warna, dan unsur ornamen yang menyegarkan tampilan peci sehingga terus relevan dikenakan sesuai dengan perkembangan zaman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat