kievskiy.org

Pentingnya Fesyen dengan Prinsip Berkelanjutan

Koleksi bertajuk "Rimba" dari Sejauh Mata Memandang (SMM).
Koleksi bertajuk "Rimba" dari Sejauh Mata Memandang (SMM). /Arman Febryan

PIKIRAN RAKYAT - Data dari McKinsey & Co. menyebutkan, industri fesyen dunia turut menyumbang persentase kasar sejumlah 4% dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. Berbagai jenama menanggapinya dengan menorehkan karya busana yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Seperti yang dilakukan Sejauh Mata Memandang (SMM) dalam koleksi terbarunya, “Rimba”. Bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nusantara, SMM membuat koleksi yang terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai tempat terakhir di dunia bagi empat spesies yang terancam punah untuk dapat hidup berdampingan di alam liar, yaitu gajah Sumatra, badak Sumatra, harimau Sumatra, dan orangutan Sumatra.

Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang (SMM) Chitra Subyakto mengatakan, koleksi tersebut merupakan sebuah ekspresi dari komitmen SMM dalam upaya menjaga dan melestarikan alam, terutama hutan serta berbagai makhluk yang hidup di dalamnya.

Baca Juga: 5 Bahan Skincare Antipolusi Cocok Dipakai di Ibu Kota, Selamat Tinggal Jerawat dan Hiperpigmentasi!

“Sejalan dengan ini, SMM juga turut berpartisipasi pada program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2020,” kata Chitra.

Bersama dengan Yayasan HAkA dan Forum Konservasi Leuser, SMM menginisiasi program restorasi hutan ini dan perkembangannya yang hingga awal tahun 2023 ini telah berhasil merestorasi area hutan seluas 20 hektare, setara dengan sekitar 8.000 pohon.

“Inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi kami dengan para Sahabat Sejauh yang telah membeli produk kami, dengan menyumbangkan sebagian dari hasil pembelian mereka untuk program restorasi hutan,” ujar Chitra.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Lip Cream yang Tahan Lama, Ampuh Samarkan Bibir Gelap

Dia melanjutkan, sudah banyak dari masyarakat yang sadar akan ancaman kepunahan yang dihadapi oleh beberapa spesies makhluk hidup khas Indonesia. Meskipun demikian, banyak pula yang belum memahami tindakan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk turut andil dalam konservasi hutan tempat bernaungnya flora dan fauna yang terancam, seperti ekosistem di Leuser.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat