PIKIRAN RAKYAT - Ada cowboy di Eropa. Pharrell Williams membuka Paris Fashion Week Menswear Fall/Winter 2024-2025 dengan desain kental Amerika untuk rumah mode Louis Vuitton (LV).
Model berjalan di panggung peragaan busana mengenakan sepatu boot cowboy, celana denim, topi lebar, dan kemeja sutra ala koboi yang memiliki kerah runcing. Kancing-kancing berwarna turquoise (pirus) menghiasi kemeja, sementara logo Louis Vuitton tersemat di jaket berpayet.
Disadur dari laman Antara, tas tangan yang dipamerkan Louis Vuitton di runway dirancang bersama seniman dari dua suku Indian yaitu Dakota dan Lakota, sementara sepatu dikembangkan bersama Timberland.
Koleksi ini ditampilkan di halaman Jardin d'Acclimatation, tempat Foundation Louis Vuitton, sebuah museum yang didirikan oleh grup LVMH di tepi kota Paris. Pharrell menawarkan deretan pakaian yang terlihat seperti versi upscale dari wardrobe klasik dari estetika Amerika Barat yang kaya detail.
Koleksi ini merupakan perpaduan rumit dari beragam pengaruh, yang diciptakan dari berbagai sudut pandang, dan terlihat rapi, meski ide utamanya adalah workwear dan outdoor. Beberapa bahkan dibuat dengan aksen emas murni dan kanvas Monogram.
Dalam koleksi terbaru ini, penekanan mendalam diberikan pada mengungkap asal-usul pakaian kerja Amerika, yang terjalin secara terampil dengan savoir-faire khas Louis Vuitton. Setiap pakaian diwujudkan melalui teknik mulai dari lukisan tangan hingga sulaman.
Denim mengambil peran sentral yang dihiasi dengan sulaman bunga mutiara dan payet, sapuan gunmetal, dan motif bunga, dan warna turkis, warna yang memiliki peran penting, dan sering kali seremonial, di budaya pribumi Amerika.
Setiap elemen menceritakan kisah komitmen terhadap seni dan komunitas global yang dipersatukan oleh nilai-nilai yang kerap dikaitkan dengan Louis Vuitton: savoir-faire, semangat traveling, dan apresiasi budaya.
Lain lagi dengan rumah mode Givenchy. Rumah mode ini seperti menata ulang pendirinya, Hubert de Givenchy untuk koleksi tahun ini.