kievskiy.org

Pesan Kuat Mr. Shin Jelang Timnas Indonesia vs Thailand di Piala AFF: Perca­yalah Kita Bisa Jadi Juara

Timnas Indonesia berpose di hadapan fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Singapura dalam pertandingan Semifinal Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu 25 Desember 2021.
Timnas Indonesia berpose di hadapan fotografer sebelum bertanding melawan Timnas Singapura dalam pertandingan Semifinal Leg 2 Piala AFF 2020 di National Stadium, Singapura, Sabtu 25 Desember 2021. /Antara/Humas PSSI

PIKIRAN RAKYAT - Faktor mental menjadi bagian terpenting dalam laga final leg ­pertama Piala AFF 2020, Rabu 29 Desember 2021 dan leg kedua, Sabtu 1 Januari 2022.
 
Sama ­dengan pertandingan sebelumnya, mental kuat yang dijaga sejak pertandingan pertama babak penyisihan grup akan akan terus dibawa Timnas Indonesia ke final menghadapi Thailand.
 
Hal tersebut diungkapkan Pelatih Timnas Indonesia Shin ­Tae-Yong dalam jumpa pers jelang laga, Selasa 28 Desember 2021. 
 
Shin ­Tae-Yong ingin Indonesia bisa membawa pulang trofi AFF. Pelatih asal Korea Selatan yang memiliki pengalaman sebagai pemain dan pelatih itu akan mene­rapkan strategi dan mentalitas yang sama kepada para pemain Timnas Indonesia.
 
 
 
"Saya ingin juara tapi membawa pulang trofi tidak terjadi begitu saja. Juara butuh kerja keras dan itu terjadi bila pemain memberikan permainan terbaik­nya di setiap pertandingan. Sebagai pemain atau pela­tih, saya sudah mencicipi ge­lar juara lebih dari 20 kali. Da­ri pengalam­an itu, saya akan menularkan kembali strategi dan mentalitas yang sama kepada pemain di tim ini. Bila ini diterapkan de­ngan baik, perca­yalah kita bisa jadi juara," katanya.
 
Sebagai pemain, prestasi Shin ­Tae-Yong memang apik. Dia menjadi bagian dari timnya yang me­raih gelar juara K League enam kali. Kemudian, dia meraih gelar Piala FA, Liga Champions Asia, dan Piala Super Asia.
 
Belum lagi, dia me­nyandang pemain muda terbaik di K League pada tahun pertamanya bermain di arena profesional 1992, pemain terbaik (MPV) di K League musim 1995, dan 2001.
 
Shin ­Tae-Yong juga dianugerahi sebagai sa­lah satu legenda K League se­panjang masa pada "K Lea­gue 30 th Anniversary Best XI" di 2013.
 
 
Sebagai pelatih/manajer, dia sukses meraih gelar juara Liga Champions Asia (2010) dan Piala FA Korea (2011) bersama klub Seongnam Ilhwa Chunma. Dia juga yang sukses membawa Korea Selatan ke kancah Piala Du­nia pada 2018.
 
Kini, dia mempersiapkan Timnas Indonesia untuk tampil ciamik di final AFF edi­si kali ini. Bukan hanya ma­salah strategi dan taktik yang disiapkan, tetapi juga mental.  
 
Shin ­Tae-Yong menegaskan, mental yang kuat akan memberi semangat dan motivasi lebih untuk tampil pada laga final. Apa­lagi kekuatan Thailand harus diakui masih di atas Indonesia.
 
"Dari pertandingan pertama babak penyisihan grup, kami sudah menyiapkan de­ngan baik masalah mental. Sama dengan pertandingan sebelumnya. Di final ini pun saya juga akan mempersiapkan mental yang kuat dalam suasana yang baik. Suasana itu yang akan kami bawa hingga final nanti," kata dia.
 
Thailand soroti pertahanan Indonesia
 
Sementara itu, meski kekuatan tim berkurang dengan absennya dua pilar mereka, Pelatih Thailand Alexandre Pol­king tetap percaya diri timnya bisa kembali membawa pulang gelar AFF untuk kali ke-6 .
 
Tidak ada kekhawatiran akan motivasi tinggi Indonesia yang ingin membawa pulang trofi untuk kali pertama.
 
"Kami tahu dengan rekor itu, tetapi ini final dan di fase ini setiap tim pasti ingin menang. Kami sudah ba­nyak ke final dan tentu motivasinya tetap masih sama, ­ingin menang. Tidak ada yang berubah banyak, “ katanya.
 
Polking mengatakan, Thailand tetap fokus menga­lahkan Indonesia pada final leg pertama ini. Polking sudah menganalisis ke­kuatan Timnas Indonesia pada tiga pertandingan terakhir. 
 
Polking juga sudah mencari strategi terbaik, komposisi 11 pemain terbaik untuk mela­wan tim Garuda tersebut. 
 
“Saya percaya Timnas sangat kuat, karena mereka sudah berhasil sampai final. Namun saya tentu akan mencari jalan yang terbaik, dan masih ada satu hari lagi untuk mempersiapkan diri. Ini sudah final kami pasti juga akan me­lakukan yang terbaik," ucapnya.
 
Dari analisisnya, Indonesia memiliki serangan dan bertahan yang baik. Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya, pela­tih yang akrab disapa Mano ini akan mempersiapkan pemainnya untuk ber­main selama 180 menit.
 
"Kita tahu Indonesia dapat bertahan dengan baik saat me­lawan Vietnam, dan saat melawan Laos serta Myanmar mereka dapat bermain agresif dengan baik. Maka kami akan mengantisipasi dua hal itu dalam pertandingan nanti," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat