kievskiy.org

Real Madrid Akan Pangkas Gaji Pemain, Toni Kroos: Seperti Sumbangan Sia-sia

GELANDANG Real Madrid Toni Kroos.*
GELANDANG Real Madrid Toni Kroos.* /GIVEMESPORT

PIKIRAN RAKYAT –  Gelandang Real Madrid Toni Kroos tak setuju dengan kebijakan sejumlah klub terpaksa memotong gaji para pemainnya di tengah pandemi virus corona.

Bahkan, Toni akan menolak jika hal tersebut diberlakukan oleh Real Madrid.

Di Spanyol sendiri, dua klub raksasa lainnya, Barcelona dan Atletico Madrid, sudah mengambil langkah ini. Bahkan pemangkasan ini amat besar, yakni 70 persen.

Baca Juga: Bridgestone Donasikan APD Untuk Pemprov Jawa Barat Lawan COVID-19

Kroos terang-terangan menolak kebijakan tersebut. Buatnya, hal itu sia-sia.

"Pengurangan gaji rasanya seperti sumbangan yang sia-sia," kata Kroos dalam podcast SWR Sport, dikutip Marca, Kamis, 8 April 2020.

Toni menuturkan pemotongan gaji merupakan hal yang keliru jika hal tersebut demi membantu sesama. Sebab, kata dia, kebaikan tersebut harus dilakukan sang pemain tanpa dipotong gaji.

"Saya lebih suka dibayar penuh, lalu orang-orang melakukan kebaikan dengan uang tersebut. Setiap orang diminta membantu di mana mereka dibutuhkan, ada banyak tempat yang membutuhkan pertolongan," kata eks pemain Bayern Munich ini.

Baca Juga: PRAKIRAAN CUACA HARI INI: 9 April 2020, Potensi Hujan Lokal Guyur Bandung di Siang Hari

Madrid sejauh ini belum menerapkan hal tersebut, meski kabarnya hal itu bisa saja dilakukan jika kompetisi sepakbola tak kunjung kembali bergulir. Kroos pun memahami bahwa dunia sepakbola terganggu dengan adanya pandemi ini.

"Banyak klub yang tak punya perencanaan pemasukan selama masa krisis ini," ujar Kroos.

"Kondisi ini bergantung seberapa lama sepakbola ditangguhkan. Jika, misalnya, kompetisi kembali bergulir pada Mei, solusi keuangan pasti bisa didapat."

Baca Juga: Google Gratiskan Layanan Cloud Gaming Stadia selama Dua Bulan

Dia menambahkan, klub akan mengalami kesulitan jika memang kompetisi diliburkan hingga Oktober. Sebab, kerugian yang diterima tim akan sangat besar jika tidak ada lagi pertandingan sepakbola.

"Tapi jika sepakbola harus berhenti sampai musim dingin, saya bisa bayangkan sejumlah klub akan kesulitan. Dan sepakbola yang kita kenal pun akan berubah juga," katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat