PIKIRAN RAKYAT - Chelsea akan saling bentrok dengan Liverpool demi memperebutkan trofi piala FA. Kedua tim akan berhadap-hadapan di partai Final Piala FA, Sabtu 14 Mei 2022 di Stadion Wembley.
Laga final domestik dengan Chelsea dan Liverpool sebagai tim yang bermain, sebelumnya pernah tersaji di babak final piala Carabao Cup. Partai final yang digelar pada Februari silam itu dimenangkan Liverpool secara dramatis lewat babak adu tendangan penalti.
Pelatih Chelsea Thomas Tuchel tentu tak ingin timnya kembali bertekuk lutut atas Liverpool. Apalagi, piala FA merupakan satu-satunya trofi yang dapat dimenangkan The Blues musim ini.
Satu pekerjaan rumah yang mungkin saat ini sedang digodok oleh Thomas Tuchel adalah menentukan siapa ujung tombak tim yang akan diturunkan saat melawan Liverpool. Apakah itu Romelu Lukaku atau Kai Havertz yang memang terbiasa dimainkan di posisi striker.
Baca Juga: Lalu Lintas di Jalan Merdeka Barat Normal Pada Demo May Day Fiesta, 5.260 Aparat Turun Mengamankan
Romelu Lukaku didatangkan Chelsea dari Inter musim panas tahun 2021, belum berhasil menjawab ekspektasi karena keran golnya yang masih tersendat. Namun, striker Belgia itu seakan menemukan kembali kepercayaan dirinya dengan mencetak 3 gol di dua pertandingan terakhir Chelsea di Liga Inggris.
Striker berusia 29 tahun itu dimainkan penuh kala bertandang ke markas Leeds akhir pekan silam. Chelsea menang 3-0, Lukaku menyumbang satu gol. 90 menit berada di atas lapangan saat menghadapi Leeds seakan memperlihatkan bahwa Thomas Tuchel mulai memberi kepercayaan kepada Romelu Lukaku.
Sementara itu, Thomas Tuchel juga tak jarang menempatkan pos paling depan dalam strategi 3-4-3 dengan menurunkan Kai Havertz, meski di dua pertandingan terakhir pemain berusia 22 tahun itu tidak diturunkan Tuchel. Meski demikian, Kai Havertz beberapa kali jadi penentu Chelsea di pertandingan-pertandingan besar, khususnya di laga final.
Baca Juga: Masa Training Singkat, Sakura LE SSERAFIM Sempat Kesulitan Akrab dengan Member Lain
Kai Havertz membantu Chelsea memenangkan trofi Liga Champions lewat gol semata wayang ke gawang Man City. Dia juga menjadi penentu kemenangan 2-1 Chelsea atas Palmeiras di laga final piala dunia antarklub.