PIKIRAN RAKYAT – Kabar mengejutkan datang dari raksasa Liga Inggris, Manchester United. Mereka tengah berencana akan merumahkan alias melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) hingga 250 karyawannya.
Keputusan ini diambil setelah klub melakukan peninjauan biaya menjelang Liga Inggris musim 2024-2025. Menurut laporan Sky Sports, PHK massal tersebut terjadi di semua departemen dan divisi, kecuali Manchester United Foundation.
Miliarder Inggris Sir Jim Ratcliffe sebelumnya menyelesaikan pembelian saham 27,7 persen di klub Liga Premier tersebut senilai £1,25 miliar pada bulan Februari lalu. Saat ini, operasional klub diambil alih sepenuhnya oleh INEOS sebagai bagian dari kesepakatan dan menugaskan peninjauan biaya menjelang Liga Inggris musim depan.
Sumber dari Old Trafford telah mengindikasikan bahwa MU akan mengikuti proses formal untuk mengusulkan PHK. Mereka akan berkonsultasi lebih dulu dengan staf, termasuk semua departemen dan tingkatan klub, kecuali untuk Manchester United Foundation.
“Ini adalah keputusan berat yang harus diambil oleh klub. MU telah mempertimbangkan alternatif-alternatif lain, tetapi hanya akan berdampak jangka pendek dan ada kebutuhan akan solusi berkelanjutan jangka panjang untuk mengembalikan Manchester United ke kejayaan di masa depan,” kata Sky Sports dalam laporannya, dikutip Kamis, 4 Juli 2024.
Alasan MU PHK karyawan
Berita PHK ini datang hanya enam minggu menjelang pembukaan Liga Inggris saat Manchester United dijadwalkan melawan Fulham. Usulan PHK ini merupakan hasil dari transformasi signifikan yang diperlukan finansial klub karena biaya yang meningkat dari tahun ke tahun, ditambah dengan peraturan keuangan baru.
Selain itu, perlu dipahami bahwa secara struktural ukuran dan bentuk klub, jumlah karyawan saat ini tidak mencerminkan kinerja sepak bola Manchester United.
Manchester United berupaya untuk merampingkan dan mempercepat kondisi klub untuk bersaing dan menghadapi tantangan di dalam dan di luar lapangan. Salah satunya dengan penghematan biaya dan menghentikan aktivitas yang tidak terlalu diperlukan.
“Sumber klub percaya bahwa Manchester United sekarang kelebihan orang daripada yang dibutuhkan untuk mencapai prioritas klub di masa depan. Oleh karena itu ada kebutuhan untuk mengurangi jumlah karyawan dan biaya karyawan,” lanjut laporan tersebut.