kievskiy.org

PSSI Sebut Gas Air Mata Digunakan Polisi karena Kericuhan Begitu Cepat

Ilustrasi gas air mata polisi saat kericuhan usai laga Arema vs Persebaya.
Ilustrasi gas air mata polisi saat kericuhan usai laga Arema vs Persebaya. /Twitter @PelatihBart Twitter @PelatihBart

PIKIRAN RAKYAT - Sekjen PSSI Yunus Nusi mengatakan bahwa gas air mata digunakan pihak kepolisian karena peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang begitu cepat.

Yunus mengatakan setelah pertandingan berakhir para suporter Arema FC turun ke lapangan, sehingga untuk meredam insiden itu salah satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan gas air mata sebagai upaya antisipatif.

“Begitu cepat kejadiannya tragedi tersebut sehingga pihak keamanan juga mengambil langkah-langkah yang tentu dari pihak keamanan sendiri dipikirkan diantisipasi dengan baik,” katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu 2 Oktober 2022.

Yunus mengatakan PSSI telah menerjunkan tim investigasi untuk mengusut tuntas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Baca Juga: Borok Masa Lalu Rizky Billar Terungkap Lewat Jejak Digital, Netizen: Pentingnya Tau Bibit Bobot Bebet

Saat ini kata dia Ketua Umum PSSI Muhammad Iriawan telah bertolak ke Malang untuk memimpin langsung proses investigasi yang sedang dilakukan.

Yunus mengatakan setelah peristiwa ini, Arema FC akan menerima hukuman yang sangat berat. Bahkan Arema FC juga tidak bisa menjadi tuan rumah untuk menggelar kompetisi liga dalam beberapa pertandingan ke depan.

Diketahui, korban jiwa akibat kerusuhan pascalaga big match Arema FC Malang vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang bertambah menjadi total 187 orang per Minggu, 2 Oktober 2022 siang.

Salah satu penyebab tragedi berdarah tersebut diduga terjadi karena PT LIB enggan memindahkan jadwal pertandingan dari malam ke sore hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat