kievskiy.org

Soal Tragedi di Kanjuruhan Malang, Manajemen PSS Sleman: Duka dan Trauma Keluarga Korban Kita Pentingkan

Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana.
Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana. Dok PSS Sleman

PIKIRAN RAKYAT - Pertandingan BRI Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung pada 1 Oktober 2022 malam di Stadion Kanjuruhan, Malang. Pertandingan tersebut berakhir pilu dan menelan ratusan korban jiwa.

Tragedi bermula ketika pertandingan dimulai pukul 20.00 dan berakhir pada 22.00 dengan skor 3-2 untuk kemenangan Persebaya.

Kemudian sekitar 3.000 pendukung Arema FC turun ke lapangan untuk menumpahkan kekecewaan mereka.

Baca Juga: Kisah Pilu Seorang Ibu Terbang dari Jakarta ke Surabaya: Anak Saya Meninggal karena Nonton Pertandingan Arema

Petugas pengamanan berupaya melakukan pencegahan dengan menembakkan gas air mata ke lapangan karena massa dianggap bertindak anarkistis dan membahayakan keselamatan para pemain serta ofisial.

Akibatnya, terjadilah kepanikan dan penumpukan penonton di area pintu pintu keluar sehingga mereka sulit bernafas, lemas, dan kehilangan nyawa.

Menyusul kabar tersebut, manajemen PSS Sleman mendukung keputusan operator kompetisi untuk menghentikan sementara BRI Liga 1 Indonesia terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Baca Juga: Kesedihan Seorang Ibu Ceritakan Saat Anaknya Izin Menonton Arema FC, Ternyata Jadi Izin Terakhirnya

"Mengenai sanksi dan pemberhentian sementara kompetisi, kami rasa ini adalah yang terbaik untuk saat ini. Jadi kita semua punya kesempatan untuk mengevaluasi dan berbenah," kata Direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS) Andywardhana.

Andy berharap keputusan tersebut membuat penyelenggaraan pertandingan sepak bola Indonesia ke depan berlangsung aman, bersahabat, dan lebih baik.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat