kievskiy.org

Insiden Kanjuruhan, Presiden Madura United Minta Seluruh Pengurus PSSI Mundur

Logo PSSI, Presiden Madura United menuntut Iwan Bule dan pengurus lainnya mundur usai muncul tragedi Kanjuruhan, Malang.
Logo PSSI, Presiden Madura United menuntut Iwan Bule dan pengurus lainnya mundur usai muncul tragedi Kanjuruhan, Malang. /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Sebanyak 187 orang meninggal dunia karena tragedi memilukan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

Ratusan orang lainnya mengalami luka berat dan ringan. Para korban menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

Tragedi ini bermula ketika para penonton memasuki lapangan yang membuat aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun.

Penonton yang ada di tribun berusaha menghindari gas air mata tersebut menuju pintu keluar stadion.

Baca Juga: Dubes Rusia Beri Ucapan Belasungkawa Atas Tragedi Kanjuruhan yang Tewaskan Ratusan Orang

Nahas, mereka berdesak-desakkan, terinjak, sesak napas, dan terjebak karena ternyata pintu stadion masih tertutup.

Miris, korban meninggal rata-rata masih berusia belasan tahun, ada juga batita yang masih berumur dua tahun dan baru merayakan ulang tahun sepuluh hari sebelum tragedi ini.

Tindakan penembakkan gas air mata ini dikecam berbagai pihak lantaran FIFA melarang penggunaannya untuk mengendalikan massa.

Presiden Madura United Achsanul Qosasi menyampaikan pendapatnya soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat