kievskiy.org

Media Asing Soroti Kematian 33 Anak dalam Tragedi Kanjuruhan, Reputasi Sepak Bola Indonesia Tercoreng

Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). /ARI BOWO SUCIPTO ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Tingginya kematian suporter sepak bola dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi sorotan media arus utama dunia.

Media besar seperti kantor berita Reuters, Al Jazeera, AFP, Arab News, Associated Press, hingga BBC menyoroti tragedi kelam di Malang, terutama tingginya jumlah korban jiwa anak-anak.

Berdasarkan laporan polisi, peristiwa memilukan yang terjadi di Malang itu menyebabkan 125 orang tewas, dan 323 orang lainnya terluka.

Dari ratusan korban jiwa tersebut, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat 33 di antaranya adalah anak-anak.

Baca Juga: Presiden Arema FC Takziah ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Gilang: Hancur Hati Kami

"Tiga puluh tiga anak meninggal dunia (terdiri atas) delapan anak perempuan dan 25 anak laki-laki, dengan usia antara empat tahun sampai 17 tahun," kata Deputi Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar di Jakarta, Senin.

Tragedi paling mematikan dalam sepak bola Indonesia tersebut terjadi akibat kerusuhan para pendukung Arema yang masuk ke lapangan kemudian disusul bentrokan dengan aparat hingga memicu penembakan gas air mata yang membabi buta ke arah tribun penonton.

Penonton yang panik menghindari paparan gas air mata berhamburan berebut menuju pintu keluar tribun. Namun, tak sebandingnya jumlah pintu keluar dengan massa yang berhamburan menyebabkan suporter bertumpuk di satu titik dan berdesak-desakan hingga terinjak-injak.

Baca Juga: Apresiasi Bonek yang Gelar Doa Bersama untuk Korban Kanjuruhan, Mardani Ali Sera: Sinyal Persahabatan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat