kievskiy.org

Buntut Kericuhan Penonton, Penjualan Tiket Persik Kediri Vs Persib Bandung Diperketat

Sejumlah suporter terlibat kericuhan saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu 15 Juli 2023. Pertandingan Liga 1 di kandang Persik Kediri yang dilarang dihadiri oleh suporter Arema FC tersebut diwarnai kericuhan antarsuporter.
Sejumlah suporter terlibat kericuhan saat pertandingan Liga 1 Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu 15 Juli 2023. Pertandingan Liga 1 di kandang Persik Kediri yang dilarang dihadiri oleh suporter Arema FC tersebut diwarnai kericuhan antarsuporter. /Antara/Prasetia Fauzani.

PIKIRAN RAKYAT - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Persik Kediri Tri Widodo menyayangkan terjadinya kericuhan penonton saat Persik menghadapi Arema FC pada pekan lalu, Sabtu 15 Juli 2023. Buntut pecahnya kericuhan tersebut, Panpel Persik Kediri bakal memperketat penjualan tiket saat menjamu Persib Bandung.

Tri menyayangkan kericuhan yang terjadi saat menjamu Arema FC. Dia meminta agar para penonton tertib selama berlangsungnya laga.

"Kami menyayangkan kenapa seperti itu (kericuhan). Tapi ini sama dengan yang dialami PSM Makassar. Jadi, kami pasrah saja, sebab regulasinya seperti itu. Ada pelanggaran, kami dihukum," ujar Tri di Kediri, Sabtu 22 Juli 2023.

Baca Juga: Persib Pernah Mengubur Kepala Kerbau di Lapangan Tegalega

Tribun dikosongkan

Buntut kericuhan yang terjadi saat menjamu Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, Persik Kediri mesti menerima sanksi dari Komite Disiplin Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI). Klub berjuluk Macan Putih itu disanksi pengosongan tribun penonton bagian timur saat melawan Persib Bandung.

Selain itu, Persik Kediri juga didenda sebesar Rp25 juta. Buntut kericuhan, Panpel juga mesti mengidentifikasi para pelakunya, bila tidak akan berimbas ke hukuman berikutnya.

"Jadi panitia pelaksana dan klub Persik Kediri wajib mengidentifikasi pelaku pengeroyokan oknum suporter Aremania," tuturnya, "harus identifikasi pelakunya. Ini yang menjadi PR panitia pelaksana. Kami bekerja sejak putusan itu diputuskan."

Tri menerangkan, pihaknya tak bisa banding dengan keputusan tersebut lantaran telah inkrah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat