kievskiy.org

Sepak Bola Indonesia Rusuh Saat Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, PSSI dan PT LIB Bereaksi

Sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore.
Sejumlah aparat berjaga di luar stadion usai pertandingan Gresik United melawan Deltras FC di Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) Gresik, Minggu (19/11/2023) sore. /ANTARA/Naufal Ammar Imaduddin.

PIKIRAN RAKYAT – Insiden kerusuhan kembali mencoreng sepak bola Indonesia saat suporter Gresik United terlibat bentrok dengan aparat kepolisian usai pertandingan melawan Deltras FC di Liga 2 2023-2024. Kerusuhan disebut-sebut terjadi karena penonton tuan rumah kecewa tim kesayangannya kalah dan meluapkan protes kepada manajemen tim.

Mirisnya, kerusuhan ini terjadi saat Indonesia tengah menggelar hajat besar sepak bola kelompok umur, yakni Piala Dunia U-17 dan dan mata penggemar sepak bola dunia tertuju ke Indonesia. Akibat kerusuhan itu, ada 28 korban yang terdiri dari 17 suporter dan 11 polisi mengalami luka-luka.

Kronologi kerusuhan dijelaskan Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom berawal saat penonton ruan rumah berusaha mendatangi manajemen dengan memaksa masuk ke dalam stadion, tetapi dihalau oleh petugas. Selanjutnya, beberapa suporter tersebut melakukan pelemparan batu ke bus Deltras FC.

"Kami tidak bersikap reaktif dan mengimbau suporter bisa kembali ke rumah masing-masing, namun imbauan itu tidak dihiraukan, bahkan petugas mendapat lemparan batu dari suporter yang ada di lapangan parkir, maupun atas lapangan parkir lantai 2," kata Adhitya dalam keterangannya di Gresik, Senin, 20 November 2023.

Setelah dilempari batu, polisi masih menahan diri, dan mengimbau suporter untuk membubarkan diri. Namun, para suporter disebut kian beringas dan bahkan lemparan batu tersebut melukai belasan polisi.

"Setelah itu kami melakukan tindakan tegas terukur dengan membubarkan suporter dengan menembakkan gas air mata," ujarnya.

Baca Juga: Ricuh Gresik United vs Deltras FC, Polisi Tahu Ada Larangan Gunakan Gas Air Mata

Respons PSSI dan PT LIB

Merespons kerusuhan suporter yang kembali terjadi, Komite Ad HOC PSSI Arya Sinulingga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan PSSI Asprov Jatim. Menurutnya, hal itu mesti dilakukan agar meredam situasi yang sempat memanas antara suporter dan pihak kepolisian.

"Timbul kericuhan seperti itu (oknum suporter dan pihak keamanan), tapi kita sudah minta koordinasi (kepada) mereka supaya secepatnya membuat situasi lebih baik dengan koordinasi dengan kepolisian dan juga dengan suporter untuk mendukung kondisi sepak bola kita di Jawa timur ya semakin baik gitu," kata Arya dalam keterangannya, dikutip dari Antara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat