PIKIRAN RAKYAT – Manajer Turki, Vincenzo Montella, menyadari bahwa tanpa kaptennya Hakan Calhanoglu dan bek Samet Akaydin, ia harus melakukan keajaiban dengan susunan pemainnya dalam pertandingan 16 besar Euro 2024 melawan Austria pada Rabu, 3 Juli 2024 dini hari WIB.
Turki melakoni laga terakhir babak grup yang penuh emosi melawan Republik Ceko yang membuat tim Montella menerima 11 kartu kuning. Dua pemain kunci Turki, Calhanoglu dan Akaydin telah mendapat dua kartu kuning di turnamen ini sehingga terkena skorsing.
"Saya selalu ingin semua pemain tersedia untuk dipilih," kata Montella. "Kami akan bermain tanpa dua pemain, mereka tidak tergantikan. Tentu saja, itu sedikit mengganggu saya, tapi saya percaya bahwa akan ada pemain yang siap untuk masuk dan melakukan tugas mereka," ucapnya menambahkan.
Montella optimistis dengan kondisi anak asuhnya berkaca dari pertandingan impresif Turki di babak penyisihan. Mereka mencetak lima gol, yang merupakan ketiga terbanyak di turnamen, dari lima pemain berbeda. Tidak ada gol bunuh diri atau penalti. Turki juga berada di urutan ketiga dalam total tembakan, rata-rata 16,67 per pertandingan.
"Jadi, saya pikir dalam penguasaan bola kami melakukan dengan sangat baik, kami juga melakukan dengan sangat baik di depan gawang," kata Montella, dikutip dari Reuters.
Akan tetapi, tak dipungkiri, mantan penyerang Roma ini menyadari betapa kuatnya Austria. Sang lawan mengalahkan timnya 6-1 dalam pertandingan persahabatan pada bulan Maret dan memuncaki grup D Euro 2024 yang berisi Prancis, Belanda, dan Polandia.
"Mereka adalah tim yang lengkap, mungkin mereka adalah tim terbaik sebagai satu kesatuan, mereka adalah tim yang menekan sangat agresif di bagian atas lapangan secara konsisten, mereka sangat baik dalam transisi," tutur Montella.
"Mereka mengingatkan saya pada tim klub karena mereka mampu mengenali berbagai situasi pertandingan," ucapnya lagi.
Arda Guler diharapkan tampil onfire
Montella menggantungkan harapan besar lainnya kepada "Messi Turki" Arda Guler. Guler adalah pemain termuda yang mencetak gol pada debutnya di Euro pada usia 19 tahun dan 114 hari itu, sebuah prestasi yang sebelumnya dipegang oleh Cristiano Ronaldo.