kievskiy.org

Kampung Coklat UMKM Binaan BRI dari Blitar Menuju Global

Ilustrasi cokelat.
Ilustrasi cokelat. /PIXABAY/Alexander Stein.

PIKIRAN RAKYAT – Berawal dari keinginan untuk memberikan nilai tambah yang lebih besar bagi para petani kakao di Indonesia, Kampung Coklat kini menjelma menjadi produsen produk cokelat lokal yang mengincar pasar ekspor.

Kampung Coklat merupakan salah satu usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) binaan BRI di Blitar, Jawa Timur.

Kampung Coklat menjadi satu dari 400 UMKM terpilih hasil seleksi ketat yang diikutsertakan dalam pameran BRI UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020, sebuah expo yang diselenggarakan oleh BRI untuk memperdayakan dan mengembangkan UMKM di industri kreatif yang berorientasi ekspor.

Baca Juga: Selain Juliari Batubara, KPK Tetapkan 5 Tersangka Lainnya dalam Kasus Suap Bansos

Kegiatan ini dimulai 1–15 Desember 2020, dengan puncak acara yang akan berlangsung pada 10–13 Desember 2020.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kampung Coklat Blitar, Akhsin Al Fata mengungkapkan cikal bakal bisnis Kampung Coklat berawal dari budidaya kakao, lalu pada 2013 memutuskan untuk memproduksi sendiri produk cokelat lokal.

“Kita ini (Indonesia) produsen kakao terbesar ketiga di dunia, sayangnya negara lain yang
mengklaim punya produk cokelat lezat, seperti Swiss, Belgia dan lainnya. Kami gemas melihat,
selama ini hanya menghasilkan raw material saja. Di situlah kita tergelitik untuk memproduksi
produk lokal, sembari memberikan value yang lebih banyak kepada para petani,” ujar Akhsin
dalam talkshow BRI UMKM EXPO[RT] BRILIANPRENEUR 2020, Rabu 2 Desember 2020.

Baca Juga: Jenazah Korban Banjir Medan Tersangkut di Pohon Pisang, Lumpur dan Sampah Penuhi Bekas Rendaman

Kampung Coklat saat ini memiliki tiga core business. Pertama, bisnis trading (jual beli) raw
material cokelat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat