PIKIRAN RAKYAT - Benua Eropa merupakan salah satu tujuan ekspor komoditi Indonesia setiap tahunnya.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia akan berusaha mengekspor lebih banyak logam dan produk logam ke Turki sebagai salah satu strategi meningkatkan perdagangan ke negara itu.
"Turki itu negara industri, sangat komplementer dengan Indonesia yang ingin agar produk tambang kita masuk ke pasar Turki, harganya juga bagus," kata Menteri Lutfi seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Baca Juga: Dipicu Pembatasan Pasokan Arab Saudi, Harga Minyak Dunia Bervariasi
Turki bersama dengan China, Uni Emirat Arab dan Filipina menjadi negara yang ditarget bisa menyerap logam dan produk logam Indonesia tahun ini.
Indonesia juga berupaya agar Turki bisa menerima lebih banyak produk minyak sawit tahun ini.
Menurut Lutfi, Turki diharapkan menjadi penghubung untuk negara-negara Asia Tengah, mulai dari Suriah hingga Uzbekistan.
Baca Juga: Meski Masih Dilanda Pandemi Covid-19, Kemendag Targetkan Ekspor Nonmigas Tumbuh 6,3 Persen
"Jadi ini sedang kita telisik, semoga ketemu jalannya. Ini bagian dari kolaborasi ke pasar yang selama ini sulit dijangkau," ujar dia.
Tahun 2020 lalu, Indonesia menargetkan ekspor sebesar 1,1 miliar dolar AS ke Turki, namun hanya terealisasi 1,04 miliar dolar AS atau 88,6 persen.