kievskiy.org

Tak Kunjung Turun, Guru Besar IPB Ungkap Penyebab 'Pedasnya' Harga Cabai Rawit Merah

Ilustrasi Cabai rawit merah./
Ilustrasi Cabai rawit merah./ /Portal Bandung Timur/hp.siswanti Portal Bandung Timur/hp.siswanti

PIKIRAN RAKYAT - Cabai merupakan salah satu komoditas pangan yang diminati oleh mayoritas Indonesia.

Rasa pedasnya di lidah kerap mengunggah selera makan masyarakat Indonesia.

Namun, bagi Anda yang menyukai rasa pedas diimbau untuk selalu memperhatian pergerakan harga cabai.

Hal ini lantaran harga komoditas pangan yang satu ini tengah mengalami kenaikan sejak awal tahun 2021 lalu.

Baca Juga: Meski Masih Tunggu Kepastian, Indonesia Yakin Arab Saudi Buka Akses Haji Tahun 2021

Baca Juga: Covid-19 Masih Merebak, Jokowi Putuskan PON dan Peparnas Papua Tetap Digelar

Sebelumnya, pedagang kecil mengeluhkan harga rawit merah di Jakarta dan sekitarnya yang saat ini Rp135 ribu per kg dari sebelumnya sekitar Rp70 ribu per kilogram.

Dian Syahfitri, pedagang nasi liwet di Pamulang, Tangerang Selatan mengatakan sudah beberapa hari ini dirinya tidak berjualan akibat kenaikan harga rawit merah.

"Kalau saya naikkan harga jual, konsumennya enggak ada mau beli, sekarang lagi sulit," kata Dian seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Sementara itu, Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Muhammad Firdaus mengatakan tingginya harga cabai rawit merah di sejumlah daerah di Jakarta dan sekitarnya akibat faktor musim dan virus Gemini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat