PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan mengancam akan membawa China ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas keputusannya menaikkan bea impor anggur Australia hingga lima tahun.
Australia mengecam tindakan kenaikan tarif pajak dari China itu tidak dapat dibenarkan.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan China mengumumkan pungutan pajak mulai dari 116,2 persen hingga 218,4 persen akan diberlakukan pada impor anggur Australia mulai Minggu, 28 Maret 2021.
Dan Tehan mengatakan tarif itu berarti pada dasarnya tidak mungkin anggur Australia bersaing di pasar China.
Baca Juga: Pertamina Terus Dukung UMKM Binaan, Begini Kisah Mitra Binaan Sambal Kemasan Milik Eka
Baca Juga: Tanggapi Isu Bos BUMN Rangkap Jabatan di 22 Perusahaan, Bambang Widjojanto: Akar Korupsi
"Keputusan yang diambil oleh pemerintah China ini sangat mengecewakan dan sama sekali tidak dapat dibenarkan," kata Dan Tehan kepada wartawan di Melbourne, seperti dikutip dari AFP.
"Kami akan melihat langkah-langkah selanjutnya, dan langkah-langkah selanjutnya akan mencakup membawa masalah ini ke Organisasi Perdagangan Dunia," ucapnya.
Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya memberlakukan bea masuk setelah penyelidikan menemukan 'dumping dan subsidi pada anggur impor' dari Australia yang berdampak pada pasar di Negeri Tirai Bambu.
Ekspor anggur Australia ke China mencapai nilai rekor 900 juta dolar AS pada 2019. Capaian itu menjadikan China sebagai pasar terbesar berdasarkan nilai produk.