kievskiy.org

Ekonom Harap Dana Kartu Prakerja Direlokasi: Rp600.000 per Orang vs Rp300.000 per KK

Ilustrasi warga menunjukkan kartu prakerja. Bansos Covid-19 ternyata tidak proporsional dengan Kartu Prakerja yang mendapatkan uang dua kali lipat untuk satu orang.
Ilustrasi warga menunjukkan kartu prakerja. Bansos Covid-19 ternyata tidak proporsional dengan Kartu Prakerja yang mendapatkan uang dua kali lipat untuk satu orang. /Antara/Aditya Pradana Putra

PIKIRAN RAKYAT – Ekonom Senior, Faisal Basri meminta Pemerintah merelokasi dana insentif program Kartu Prakerja.

Hal itu adalah karena, nominal yang diterima penerima Kartu Prakerja lebih besar dari bantuan sosial alias bansos Covid-19 untuk masyarakat di luar Program Keluarga Harapan (PKH), yang digunakan untuk kebutuhan per keluarga.

Masalah Kartu Prakerja dan bansos Covid-19 itu disampaikan Faisal Basri dalam acara Indonesia Business Forum yang diunggah di kanal Youtube TV One News pada Rabu 7 Juli 2021.

“Barangkali perlu dipertimbangkan, saya berharap ada relokasi ini untuk 2,8 juta peserta Kartu Prakerja, kalau asumsinya dia baru masuk kerja, pertama mencari kerja, itu kan dia masih bagian dari keluarga,” tutur Faisal Basri, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube tvOneNews, Kamis 8 Juli 2021.

Baca Juga: Soroti Bansos Covid-19 Rp300.000 per Keluarga, Faisal Basri: Rasanya Jauh Ya, Derita Rakyat Makin Berat

Dia menyoroti besaran insentif yang diterima penerima Kartu Prakerja selama empat bulan, dan membandingkannya dengan penerima bansos Covid-19.

“Nah, itu dikasihnya kan insentif Rp600.000 per bulan selama empat bulan, nah sementara bansos tunai untuk 10 juta keluarga non program sembako, itu cuma Rp300.000 per bulan, dan cuma 2 bulan,” kata Faisal Basri.

Dia pun berharap Pemerintah bisa mempertimbangkan kembali, karena program Kartu Prakerja diberikan per orang, sedangkan bansos Covid-19 diberikan per keluarga.

“Semoga bisa dipikirkan, kalau si prakerja kan satu orang Rp600.000, ini satu keluarga Rp300.000. Nah, harapan saya ditukarlah gitu ya,” ujar Faisal Basri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat