kievskiy.org

Pertumbuhan Ekonomi Tak Disertai Penyerapan Tenaga Kerja, PKS: Sangat Disayangkan

Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi grafik pertumbuhan ekonomi. /Pixabay/Peggy_Marco

PIKIRAN RAKYAT – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2021 tumbuh 7,07 persen secara year on year (yoy). Namun, angka pengangguran masih tinggi.

Mengutip data BPS Mei 2021, politisi PKS Hamid Noor Yasin menyebutkan bahwa ada 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) terdampak Covid-19 yang terdiri atas 1,62 juta orang pengangguran; 0,65 juta orang tergolong Bukan Angkatan Kerja (BAK); sebanyak 1,11 juta orang tidak bekerja; serta  15,72 juta orang bekerja dengan pengurangan jam kerja.

"Artinya, ada 3,38 juta orang penduduk yang tidak bekerja sama sekali akibat pandemi Covid-19 ini," katanya.

Oleh karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, terutama di sektor-sektor yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja tinggi.

Baca Juga: Respons Pemecatan Jaksa Pinangki, Legislator: Jangan Sampai Anggapan Masyarakat Ada Pihak Diistimewakan

Sementara itu, capaian pertumbuhan ekonomi patut untuk diapresiasi. Namun, sayangnya tidak disertai dengan penyerapan tenaga kerja yang signifikan, terutama di sektor pertanian.

"Sangat disayangkan sektor yang memiliki tingkat penyerapan tenaga kerja yang tinggi seperti pertanian cuma tumbuh 0,38 persen (yoy),” kata Anggota Komisi V DPR Hamid Noor Yasin yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari DPR RI, Senin, 9 Agustus 2021.

Hamid Noor Yasin mengatakan bahwa dalam kondisi ekonomi saat ini, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya mampu menyerap 110.000 tenaga kerja.

Baca Juga: Klasemen Sementara MotoGP 2021 Setelah GP Styria, Fabio Quartararo Masih di Puncak, Rossi ke-19

Padahal pada 2013, setiap satu persen pertumbuhan ekonomi diperkirakan mampu menyerap 270.000 tenaga kerja.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat