kievskiy.org

Dekopin Sepakat Kembangkan Koperasi Sektor Produktif

KEPALA Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jawa Barat Anton Gustoni didampingi Ketua Dekopinwil Jawa Barat Mustopa Djamaludin dan jajarannya, memberi arahan kepada kepala Dinas Koperasi dan Dekopinda kota/kabupaten se-Jawa Barat dalam Sambung Rasa Gerakan Koperasi Dekopinwil Jawa Barat 2015 di Hotel D'Rain Kota Bandung, Kamis (3/12/2015).*
KEPALA Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jawa Barat Anton Gustoni didampingi Ketua Dekopinwil Jawa Barat Mustopa Djamaludin dan jajarannya, memberi arahan kepada kepala Dinas Koperasi dan Dekopinda kota/kabupaten se-Jawa Barat dalam Sambung Rasa Gerakan Koperasi Dekopinwil Jawa Barat 2015 di Hotel D'Rain Kota Bandung, Kamis (3/12/2015).*

BANDUNG, (PRLM).- Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dan dinas terkait se-Jawa Barat sepakat untuk fokus pada peningkatan koperasi sektor produktif. Selain kurang menguntungkan, koperasi simpan pinjam yang selama ini masih mendominasi, dinilai hanya sedikit berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB). Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Jawa Barat Anton Gustoni mengatakan, saat ini secara nasional kontribusi koperasi terhadap PDRB masih sekitar 2 persen. "Untuk Jawa Barat sendiri saya belum mendapat data pasti berapa kontribusi koperasi terhadap PDRB," katanya seusai Sambung Rasa Gerakan Koperasi Dekopinwil Jawa Barat 2015 di Hotel D'Rain Kota Bandung, Kamis (3/12/2015). Meskipun demikian, Anton mengakui adanya kejomplangan kontribusi terhadap PDRB antara koperasi dengan UMKM di Jawa Barat. Sekalipun sama dengan rata-rata nasional, kontribusi koperasi masih jauh dibandingkan dengan kontribusi UMKM sebesar 54,55 persen. Anton menegaskan, hal itu terjadi karena sebagian besar koperasi di Jawa Barat masih bergerak di bidang simpan pinjam. Padahal, untuk bisa maju dan lebih berkontribusi terhadap PDRB, seharusnya koperasi juga bisa menghasilkan produk. Selain mendorong koperasi yang ada untuk merambah ke sektor riil yang produktif, kata Anton, Dinas KUMKM Jawa Barat juga terus mengadvokasi para pelaku UMKM untuk membentuk koperasi. "UMKM itu adalah usaha, koperasi adalah wadah. Jika dua-duanya berjalan bisa saling memajukan," ujarnya. Menurut Anton, potensi UMKM Jawa Barat sangatlah besar. Dengan 9,1 juta pelaku saat ini, UMKM merupakan potensi ekonomis yang bisa dikembangkan dalam wadah koperasi. Selain itu Anton menambahkan, sektor riil lain yang bisa diwadahi oleh koperasi adalah sektor pertanian. Ia mencontohkan sub-sektor perikanan di Indramayu dan peternakan sapi perah di Bandung yang maju bersama koperasi. Hal senada diungkapkan Ketua Dekopinwil Jawa Barat Mustopa Djamaludin. Ia tidak heran jika selama ini kontribusi koperasi terhadap PDRB di Jawa Barat masih sangat minim. "Soalnyna 70 persen dari koperasi di Jawa Barat hanya bergerak di bidang simpan pinjam," katanya. Menurut Mustopa, simpan pinjam saat ini sudah tidak bisa dijadikan bidang usaha andalan koperasi. Selain keuntungannya tidak besar, kemungkinan kredit macet bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup koperasi itu sendiri. Belum lagi tidak adanya produk membuat kontribusi koperasi simpan pinjam hampir tidak ada terhadap PDRB. Mustopa menambahkan, Jawa Barat memiliki banyak potensi sektor riil yang selama ini belum tersentuh koperasi. Selain koperasi menjadi tidak banyak kemajuan, hal itu juga membuat pelaku usaha di sektor riil sulit mengakses pasar dan permodalan sehingga kesejahteraan mereka pun tak kunjung membaik. Sektor pertanian misalnya, selama ini kesejahteraan petani masih saja rendah. Tidak adanya wadah tak jarang membuat petani terpaksa menjual hasil panen mereka dengan harga yang ditentukan oleh tengkulak. Saat hasil melimpah, harga di tingkat petani bisa anjlok sampai titik terendah, namun saat panen sedikit kenaikan harga hanya sedikit dinikmati petani. Mustopa menegaskan, Koperasi Unit Desa merupakan koperasi sektor riil yang sangat berpotensi dikembangkan untuk menggenjot kontribusi terhadap PDRB. Sayang saat ini hanya sekitar 400 dari total 1051 KUD di Jawa Barat yang masih aktif. (Handri Handriansyah/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat