kievskiy.org

Menko Airlangga Menilai Penanganan Covid-19 di Papua Barat Sudah Baik, Tinggal Dorong Pemulihan Ekonomi

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerjanya di Solo, Sabtu 14 Agustus 2021 sore. Selain menemui Wali Kota Solo, Airlangga juga menyempatkan diri silaturahmi dengan keluarga Keraton Kasunanan Solo.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan kunjungan kerjanya di Solo, Sabtu 14 Agustus 2021 sore. Selain menemui Wali Kota Solo, Airlangga juga menyempatkan diri silaturahmi dengan keluarga Keraton Kasunanan Solo. /Dok. Pikiran-rakyat.com

PIKIRAN RAKYAT - Penanganan Covid-19 di hulu dan hilir yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Forkopimda dan seluruh lapisan masyarakat Provinsi Papua Barat telah menjadikan Provinsi ini masuk dalam Zonasi Risiko Rendah (Zona Hijau) dalam kategori Zonasi Risiko (Satgas). Pada tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 10 Kab/Kota dengan Risiko Rendah (Zona Hijau), 2 Kab/Kota dengan Risiko Sedang (Zona Oranye) dan 1 Kab/Kota tidak ada kasus.

“Kasus Covid-19 belum selesai, meski telah menurun, Bapak Presiden memberi arahan agar kita selalu ingat dan waspada. Khusus untuk Provinsi Papua Barat, perkembangan kasus Covid-19 terus menurun dan menjadi Provinsi paling rendah jumlah kasus aktifnya, namun ekonominya harus terus didorong agar mulai tumbuh positif,” tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Koordinasi dengan Kepala Daerah dan Forkopimda Provinsi Papua Barat, Jumat 3 September 2021.

Perkembangan kasus Covid-19 di Papua Barat

Per tanggal 2 September 2021, Kasus Aktif di Provinsi Papua Barat sebanyak 257 kasus dan merupakan yang terendah secara nasional di antara 34 Provinsi. Sepanjang bulan Agustus 2021, pada masa penerapan PPKM, kasus aktif berhasil diturunkan sampai dengan -89,56%, yaitu dari sebanyak 2.462 kasus pada 9 Agustus yang lalu, menjadi 257 kasus pada 2 September 2021. Sedangkan Kasus Konfirmasi Harian di Papua Barat, pernah mencapai puncaknya pada tanggal 16 Juli 2021 yaitu 605 kasus per hari. Namun, dalam beberapa pekan terakhir terus menurun, dan sekarang menjadi tinggal 50 kasus per hari.

Baca Juga: Airlangga Minta Kader Golkar Papua Barat Kerja Keras Bantu Tangani Covid-19

Selain kasus aktif yang terendah, tingkat kesembuhan di Papua Barat sebesar 97,3% jauh lebih tinggi dari nasional (92,4%), dan tingkat kematian sebesar 1,5% jauh lebih rendah dari nasional yang sebesar 3,3%. Penurunan terus terjadi setelah pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM Level 4 selama beberapa minggu lalu.

Provinsi Papua Barat saat ini berada pada Level Asesmen 3. Tingkat konfirmasi kasus relatif cukup rendah pada level TK-2, Angka Kematian juga rendah di level TK-1 dan Rawat Inap (BOR) ada di level TK-2. Jumlah Testing dan Tracing masih dalam level Terbatas, namun Treatment sudah pada level Memadai. Secara umum, level asesmen Provinsi Papua Barat di level 3, dan dengan indikator yang cukup baik semuanya.

Menko Airlangga mengadakan peninjauan ke lapangan dan melakukan dialog secara langsung dengan semua pihak terkait, salah satunya dengan mengadakan Rapat Koordinasi bersama seluruh Kepala Daerah (Gubernur/ Bupati/ Walikota) beserta Forkompimda se Provinsi Papua Barat, guna mendengarkan langsung dari para Kepala Daerah beserta seluruh jajarannya tentang berbagai permasalahan di lapangan.

Jajaran Kepala Daerah dan Forkopimda Provinsi Papua Barat sangat antusias menyampaikan berbagai permasalahan dan tantangan di lapangan kepada Menko Airlangga. Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, atas nama masyarakat Papua Barat menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan Pemerintah Pusat, terutama dengan dilakukannya peninjauan secara langsung fasilitas Isolasi Terpusat dengan Kapal PELNI, peninjauan sentra vaksinasi dan juga pemberian bantuan kepada Nakes dan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat