PIKIRAN RAKYAT - Bank Indonesia (BI) mengatakan bahwa indek keyakinan konsumen Indonesia pada Agustus turun menjadi 77,3 persen. Padahal pada Juli lalu, indeks tersebut naik mencapai 80,2,
Menurut BI, hal ini terjadi seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas, pada periode survei untuk mengatasi penyebaran varian Delta Covid-19.
"Persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini melemah. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 dan 4 di berbagai wilayah di Indonesia berdampak menurunnya aktivitas ekonomi dan terbatasnya penghasilan masyarakat," kata BI dalam keterangan resminya pada Rabu, 8 September 2021.
BI menjelaskan, keyakinan konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja juga menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
Kendati demikian, kata BI, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan mulai membaik, terutama pada ekspektasi konsumen yang menguat baik dari aspek penghasilan maupun kegiatan usaha.
"Perbaikan dan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat menjadi faktor pendorong," ujar BI, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan akan melakukan uji coba protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk akses mal dan pusat perbelanjaan di Bali dengan batasan-batasan tertentu.
Dia pun menyatakan kondisi di Jawa dan Bali saat ini terus membaik, ditandai dengan semakin sedikitnya kabupaten/kota yang berada di PPKM Level 4.