kievskiy.org

Stok Beras Bisa 600.000 Ton

BANDUNG, (PR).- Provinsi Jabar melalui Perum Bulog Divre Jabar diprediksi akan memecahkan rekor penyerapan tertinggi sepanjang sejarah berdirinya Bulog Jabar. Akhir Desember 2016 mendatang, Bulog Jabar diprediksi akan mencapai penyerapan beras sebesar 600.000 ton, capaian terbesar sejak Bulog Divre Jabar berdiri. Capaian tersebut bahkan diprediksi melampaui capaian ter­tinggi pada tahun 2008 lalu yakni 593.000 ton. ”Hingga kini capaian kami sudah di 107% atau sekitar 577.800. Bila tidak mengalami hambatan, kami optimistis akhir Desember 2016 mendatang capaian bisa mencapai sekitar 600.000 ton. Hal tersebut sangat menggembirakan karena bila tercapai akan menjadi yang pertama kalinya sepanjang sejarah keberadaan Bulog Ja­bar,” ujar Kepala Bulog Divre Jabar Alip Afandi kepada ”PR” di ruang kerjanya, Bandung, Selasa, 29 November 2016. Adapun terkait dengan pengiriman ke luar Pulau Jawa, saat ini menurut Alip jumlahnya sudah tembus sekitar 80.000 ton, setelah sebelumnya menembus angka 70.000 ton pada pekan lalu. Rencananya, pengiriman akan terus dilakukan hingga 22 Desember 2016 untuk memberikan kesempatan bagi kendaraan lain menggunakan jalan raya pada masa Natal dan Tahun Baru 2017. Lalu, pengiriman akan kembali dilakukan pada 3 Januari 2017. Adapun untuk ketahanan persediaan beras, Bulog Jabar me­mas­tikan persediaan aman hingga Maret 2017. Alip mengatakan, pi­haknya bersyukur adanya fluktuasi harga gabah tidak menjadi hambatan berarti bagi penyerapan beras yang dilakukan oleh Bulog. Oleh karena itu, hingga saat ini, dari target penyerapan 540.000 ton beras pada Desember 2016 mendatang sudah tercapai 577.800 ton beras atau sebesar 107%. Menurut Alip, Bulog Jabar juga masih terus mengirim beras ke berbagai daerah di Sumatra dan Kalimatan. Jumlahnya sudah melebihi 80.000 ton. Beberapa daerah tersebut yakni Medan, Riau, Pulau Bangka, Kalimantan Barat, Sumatra Barat, dan Aceh. Bahkan, Bulog Jabar juga menaikkan target dari 100.000 ton menjadi 190.000 ton untuk pengiriman beras ke luar Pulau Jawa. Sejauh ini pengiriman ke Sumatra mendominasi. Perkiraan baiknya pencapaian penyerapan sudah diprediksi sejak Juli 2016 lalu. Pada saat itu, penyerapan hingga Juni 2016 sudah melebihi pencapaian periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan selisih sebesar 80.000 ton. Pada Juli lalu, diketahui penyerapan hingga Juni 2016 sudah mencapai 330.000 ton, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 250.000 ton. Terkait dengan operasi pasar untuk komoditas cabai, Bulog Jabar masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat. Oleh karena itu, Bulog Jabar melakukan koordinasi dengan para petani dan selalu siap untuk melakukan penyerapan. Akan tetapi, karena masih belum ada instruksi dari pemerintah pusat, Bulog Jabar belum bisa melalukan operasi pasar komoditas cabai. Disebutkan Bulog, Jabar menyatakan siap bila ditugasi pemerintah untuk melakukan penyerapan dan penyaluran cabai kepada masyarakat. Sebabnya, pemerintah pusat berencana menugasi Perum Bulog untuk menyerap produksi cabai sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya disparitas harga tinggi selama musim hujan. Pemerintah pusat menilai dengan menugaskan BUMN untuk menyerap cabai, rantai pasok komoditas tersebut akan lebih pendek.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat