kievskiy.org

Siapkan Kredit Rumah Murah, BTN Sasar Pekerja Mikro

JAKARTA, (PR).- PT Bank Tabungan Negara (Persero) akan meluncurkan produk kredit pemilikan rumah mikro untuk pekerja informal dengan pendapatan di bawah Rp 4,5 juta per bulan. Untuk mengakomodasi itu, BTN menjalin bekerja sama dengan sesama badan usaha milik negara, yakni Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) sebagai penyedia rumah dan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) sebagai lembaga pembiayaan sekunder perumahan. Direktur Utama BTN Maryono menyatakan, dalam penyalurannya pihaknya akan menargetkan pekerja mikro, seperti nelayan, petani, penjual makanan keliling dan pekerja informal lain yang memperoleh pendapatan tidak tetap sebagai langkah awal. Untuk harga rumah diperkirakan Rp 25 juta hingga Rp 30 juta. "Harga totalnya belum tahu karena belum termasuk tanah," tutur Maryono di Jakarta, Jumat, 27 Januari 2017. Maryono mengakui adanya potensi rasio kredit bermasalah dalam program ini, tetapi penyaluran KPR ini dinilai tidak akan sulit. Untuk itu, dia menyiapkan skema seperti yang dilakukan Bank Rakyat Indonesia yang sudah berhasil menyaluran kredit mikro. "Kami akan buat skemanya, seperti kredit mikro BRI, tetapi lebih bagus" ujar Maryono. Lebih lanjut, Maryono menjelaskan, proyek percontohan KPR mikro ini akan dimulai di wilayah DKI Jakarta dan daerah pesisir sekitar Pulau Jawa. Dia mengaku sudah menyiapkan anggaran untuk proyek tersebut berkisar triliunan rupiah. Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial, Ananta Wiyogo, menambahkan, sejak 2009 hingga 2016, SMF telah memfasilitasi 10 kali transaksi sekuritisasi terdiri atas 9 kali bekerja sama dengan Bank BTN dan 1 kali bersama Bank Mandiri. Selain itu, SMF juga bekerja sama dengan 17 bank pembangunan daerah di seluruh wilayah di Indonesia, di mana 5 BPD di antaranya masih dalam tahap nota kesepahaman. Ananta melanjutkan, SMF juga telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan 6 bank umum syariah/unit usaha syariah dan 4 perusahaan pembiayaan. Sementara satu perusahaan pembiayaan masih dalam tahap nota kesepahaman. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat