kievskiy.org

Kereta Cepat Diyakini Mampu Kerek Sektor Properti 

kereta cepat.*
kereta cepat.*

JAKARTA, (PR).- Dari sekian negara Asia yang melirik potensi pasar properti Indonesia, Cina paling berpotensi untuk berinvestasi lebih besar di sektor tersebut. Terlebih, proyek pengembangan properti di negeri bambu tersebut sudah mulai lesu. 

Demikian disampaikan CEO PT Leads Property Services Indonesia, Hendra Hartono, seusai pembukaan resmi Property Guru Indonesia Property Awards 2017 di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2017. Hendra menilai, Cina sudah melihat pengembangan berorientasi transit (transit oriented development) di sejumlah kota besar di Indonesia. Bandung adalah satu kota besar yang dilirik untuk pengembangan properti lantaran adanya rencana proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Mereka (pengembang asing) sudah lihat itu. Karena arahannya dari luar negeri begitu semua, di mana ada moda transportasi pasti ada di situ. Proyek Jakarta-Bandung itu pasti mereka lihat. Kota Walini salah satunya yang akan dilewati ke Bandung," tuturnya.

Dengan demikian, Hendra melihat akan adanya perluasan pengembangan properti di Kota Bandung. Apalagi, waktu tempuh dari Jakarta ke Bandung akan lebih pendek hanya sekitar 30-40 menit.

Meskipun demikian, Hendra mengakui, kondisi pasar masih relatif "soft" dan menantang, tetapi Jakarta masih menjadi kota yang dinamis di kawasan Asia Pasifik. Dengan demikian, pasar properti Indonesia masih Jakarta-sentris atau terpusat di Jakarta. 

"Sebanyak 80% pengembang masih fokus ke Jakarta," kata Hendra.

Namun, Hendra menyatakan, pemerintah gencar membangun infrastruktur akan mengubah sudut pandang berbisnis. Selain investasi akan lebih terukur, juga mengurangi ketimpangan pembangunan di Indonesia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat