kievskiy.org

JKN-KIS Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

JAKARTA, (PR).- Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEMFEB-UI) mencatat, program JKN-KIS memiliki pengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusi dari JKN-KIS terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia mencapai Rp 152,2 triliun pada 2016 dan akan meningkat hingga Rp 289 triliun pada 2021, setara dengan 0,84% dari total PDB.

Pada sektor kesehatan, program JKN-KIS juga meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun. Peningkatan 1% cakupan JKN-KIS setara dengan peningkatan pendapatan masyarakat sebesar Rp 1 juta per tahun per kapita.

“Setelah berjalan 3,5 tahun ternyata program JKN-KIS tidak hanya berdampak terhadap pelayanan kesehatan tapi juga perekonomian nasional,” ucap Kepala Kajian Grup Kemiskinan dan Perlindungan Sosial LPEM FEB UI Teguh Dartanto, dalam Public Expose JKN-KIS, di Kantor BPJS Kesehatan Pusat, Jakarta, Selasa 15 Agustus 2017.

Ia mengatakan, pengaruh JKN-KIS terhadap perekonomian nasional bersifat positif dan berkelanjutan. Menurut dia, dalam jangka pendek, program JKN-KIS akan mendorong aktifitas ekonomi untuk sektor yang bersinggungan dengan program JKN-KIS. Contohnya seperti jasa kesehatan pemerintah (rumah sakit dan puskesmas), industri farmasi, alat kesehatan dan non kesehatan (industri makanan dan minuman).

“Untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia. Mutu modal manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Tahun 2016, dampak JKN-KIS terhadap antara lain jasa kesehatan yang diselenggarakan pemerintah mencapai Rp 57,9 triliun, industri farmasi dan alat kesehatan Rp 10,3 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6 triliun,” katanya.

Industri makanan dan minuman terdampak Rp 17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp 7,5 triliun, jasa angkutan, pos dan kurir Rp 3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 trilun dan sektor lain Rp38,6 triliun. Teguh mengatakan, bertambahnya peserta JKN-KIS akan meningkatkan investasi di sektor kesehatan seperti pembangunan fasilitas kesehatan, produksi obat dan alat kesehatan.

“Hal itu mendorong peningkatan jumlah lapangan pekerjaan bagi tenaga kesehatan dan memacu perekonomian Indonesia menjadi semakin berkembang. Kualitas sumber daya manusia Indonesia akan menjadi lebih sehat dan berumur lebih panjang. Kondisi itu mendorong peningkatan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia jangka panjang,” ujarnya.

JKN-KIS dalam pengentasan kemiskinan

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris menuturkan, program JKN-KIS mampu mendorong percepatan pengentasan kemiskinan. Program JKN-KIS juga membantu masyarakat miskin untuk terhindar dari sakit kronis.

“Dengan adanya program JKN-KIS orang miskin tidak bertambah miskin ketika sakit. Orang yang tidak miskin dapat terhindar dari kemiskinan ketika mengalami sakit kronis,” ujar Fachmi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat