kievskiy.org

Harga Telur dan Daging Ayam Picu Inflasi Juli 2018

JAKARTA, (PR).- Kenaikan harga telur dan daging ayam serta biaya pendidikan menyumbang inflasi Juli 2018. Badan Pusat Statistik mencatat indeks harga konsumen Juli 2018 mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.

Dengan demikian, inflasi tahun kalender 2018 mencapai 2,18 persen. Sementara inflasi dari tahun ke tahun sebesar 3,18 persen.

Inflasi tersebut lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya ‎sebesar 0,59 persen. Meskipun demikian, besar inflasi itu lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 0,22 persen.

"Jika dilihat polanya, penurunan inflasi di bulan setelah lebaran merupakan hal yang biasa terjadi. Sebab puncak konsumsi berada di Ramadan dan lebaran," ujar Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.

Berdasarkan data BPS, inflasi tertingi terjadi pada kelompok bahan makanan. Hal itu dipicu oleh kenaikan harga telur dan daging ayam ras. "Kenaikan harga telur dan daging ayam ras terjadi di 72 kota IHK,"ujar dia.

Meskipun demikian, terdapat juga beberapa komoditas bahan makanan lainya yang mengalami deflasi seperti‎ bawang merah, cabai merah, dan daging sapi. Hal itu disebabkan komoditas tersebut mengalami penurunan harga pasca lebaran.

Biaya pendidikan

Sementara faktor pemicu inflasi yang kedua adalah kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga. "Ini wajar karena bulan Juli adalah tahun jaran baru. Tapi yang terdampak baru biaya pendidikan SD, SMP, dan SMA. Sementara untuk perguruan tinggi biasanya terjadi di bulan bulan setelahnya,"ujar dia.

Suhariyanto mengatakan, transportasi merupakan‎ satu-satunya kelompok yang mengalami deflasi di Juli 2018. Hal itu dipicu penurunan tiket angkutan udara, kereta api, dan angkutan antar kota. "Namun yang jadi catatan terdapat inflasi di kelompok ini akibat kenaikan harag BBM dan pulsa paket internet," ujar dia.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat