kievskiy.org

Ekspor Anjlok, Kementerian KUKM Dorong UMKM Maksimalkan E-commerce

PENGUNJUNG memilih kerajinan hasil perajin UKM Jabar, yang dipamerkan pada Pameran Peningkatan Produksi Dalam negeri (P3DN) Indag Jabar,  di Area Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 19 Maret 2019 lalu. */ADE BAYU INDRA/PR
PENGUNJUNG memilih kerajinan hasil perajin UKM Jabar, yang dipamerkan pada Pameran Peningkatan Produksi Dalam negeri (P3DN) Indag Jabar, di Area Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa, 19 Maret 2019 lalu. */ADE BAYU INDRA/PR

BANDUNG, (PR).- Anjloknya kontribusi ekspor usaha mikro kecil menengah (UMKM) membuat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) mendorong UMKM untuk memaksimalkan e-commerce. Selain kinerjanya tengah menanjak, e-commerce juga dinilai bisa menjadi langkah awal UMKM untuk menembus pasar ekspor.

Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM, Victoria Simanungkalit, mengatakan, saat ini kontribusi UMKM terhadap ekspor nonmigas turun menjadi sebesar 14,17%. Pada paruh pertama 2018, kontribusinya masih 15,8%.

"Kontribusi UMKM perhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) memang meningkat menjadi 61%, tapi kontribusi terhadap ekspor justru turun," katanya, pada Innovation for SME Workshop 2019 di Prama Grand Preanger, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Selasa, 24 September 2019.

Kontribusi ekspor UMKM Indonesia hanya menempati peringkat ke lima di kawasan ASEAN, bahkan lebih rendah dari Vietnam. Pada pertengahan 2018, kontribusi ekspor UMKM Vietnam mencapai 17%, Malaysia 28%, dan Thailand 35%. 

"Indonesia memiliki populasi yang paling besar di ASEAN, seharusnya ini jadi kekuatan. Akan tetapi, faktanya Indonesia justru menjadi target pasar di kawasan ASEAN," tuturnya.

Padahal, menurut dia, kondisi perekonomian dunia yang mengalami gonjang-ganjing akibat perang dagang Amerika Serikat dan China seharusnya menjadi peluang bagi produk UMKM Indonesia. Apalagi, dari sisi kualitas, produk Indonesia jauh lebih unggul dari China.

"Itulah mengapa kami mendorong UMKM untuk memaksimalkan e-commerce. Apalagi, saat ini e-commerce terus bertumbuh dan kontribusinya terhadap PDB terus meningkat menjadi Rp144 miliar," tutur Victoria.

Ia mengatakan, dirinya menyayangkan karena masih minimnya pelaku UMKM Indonesia yang memanfaatkan internet untuk membuat strategi bisnis. Menurut Victoria, hingga saat ini, baru 9% UMKM atau sekitar 5,1 juta yang mengunakan strategi bisnis digital.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat