kievskiy.org

IMF dan Bank Dunia Hubungi Presiden Jokowi, Ingatkan Kondisi Ekonomi

PRESIDEN Joko Widodo saat bertemu dengan para wartawan di Istana Merdeka, Kamis 24 Oktober 2019.*/MUHAMMAD ASHARI/PR
PRESIDEN Joko Widodo saat bertemu dengan para wartawan di Istana Merdeka, Kamis 24 Oktober 2019.*/MUHAMMAD ASHARI/PR Muhammad Ashari

JAKARTA, (PR).- Presiden Joko Widodo menyatakan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini berada di kisaran 5,04-5,05%. Proyeksi itu di bawah target yang telah ditetapkan sebelumnya sebesar 5,2%.

Menurutnya, kondisi perekonomian global belum pulih, baik pada tahun ini maupun pada tahun depan. Ia menilai, pertumbuhan ekonomi pada tahun depan juga bisa terpengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang belum membaik.

“Tahun depan, dengan kondisi ekonomi global yang menurut Bank Dunia, IMF, juga kemungkinan bisa turun lagi, karena kondisi yang ada belum bisa diselesaikan,” kata Jokowi di Kuningan, Jakarta Pusat, Kamis, 28 November 2019.

Baca Juga: Lepas Kontingen SEA Games 2019, Presiden Jokowi Beri Target Dua Besar

Ia mengaku dihubungi oleh Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass mengenai kondisi perekonomian saat ini. Kedua orang tersebut mengingatkan Jokowi untuk berhati-hati mengelola perekonomian yang tengah melambat dengan melakukan pendekatan kebijakan fiskal yang lebih bijak.

Jokowi mengatakan, menyetujui masukan tentang pengelolaan fiskal negara yang lebih prudent tersebut. Terlebih lagi bila melihat kontribusi APBN terhadap perekonomian secara keseluruhan yang hanya 14%.

“Artinya apa? 86%, baik itu yang namanya perputaran uang, ekonomi, itu berada di sektor swasta yang di dalamnya termasuk BUMN. Artinya apa? APBN itu hanya memacu, menstimulasi agar ekonomi kita bisa bergerak. Tetapi 86% yang menentukan adalah swasta dan BUMN,” ujarnya.

Baca Juga: Pengangkatan Wakil Menteri Digugat ke MK, Jokowi Tak Masalah

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan negara-negara lain, terutama jika mengingat kondisi global yang belum jelas. Di antara negara-negara G-20, kata dia, pertumbuhan Indonesia berada pada peringkat ke-3 di bawah India dan China.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat