PIKIRAN RAKYAT - Para pengusaha hotel di Jatinangor, Sumedang mengeluhkan perubahan apartemen menjadi hotel dengan tarif yang jauh lebih murah dibanding hotel pada umumnya.
Hal itu menyebabkan persaingan antarhotel yang tak sehat, selain juga berkurangnya pemasukan pajak bagi pemerintah daerah.
"Sebagai pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumedang dan pengelola hotel, sungguh terasa adanya persaingan tak sehat di Jatinangor," kata Kepala Seksi Hotel Berbintang PHRI, Jajang Haris, di Jatinangor, Selasa 31 Desember 2019.
Baca Juga: Hotel Budget Jadi Primadona Baru Wisatawan
Dia mengatakan, ada beberapa apartemen di kawasan pendidikan Jatinangor yang sudah lama dijadikan hotel.
"Tarifnya juga murah meriah yakni saat akhir pekan Rp 300.000 per hari sedangkan hari biasa bisa di bawah Rp 200.000 per hari," ujarnya.
Semenatra itu, hotel resmi di Jatinangor rata-rata bertarif di atas Rp 400.000 per hari untuk akhir pekan dan di atas Rp 300.000 per hari.
"Tentu saja selisih harga yang cukup besar menimbulkan persaingan yang tidak sehat," ucapnya.