kievskiy.org

Ekonomi Terdampak Virus Corona, BTN Sambut Stimulus Sektor Perumahan

SUASANA pembangunan kompleks rumah bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Januari 2020. Kuota rumah bersubsidi segera habis April 2020. Program sejuta rumah terancam gagal.*
SUASANA pembangunan kompleks rumah bersubsidi di Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Januari 2020. Kuota rumah bersubsidi segera habis April 2020. Program sejuta rumah terancam gagal.* /Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk  atau Bank BTN Pahala Nugraha  Mansury menyambut baik inisiatif pemerintah dalam memberikan stimulus, khususnya pada sektor perumahan.

Hal itu di tengah perlambatan ekonomi nasional yang terdampak virus Covid-19 di Indonesia. 

Baca Juga: Miliki Ragam Destinasi Wisata Halal, Lombok Dipilih Jadi Lokasi Muktamar Ke-4 Pemuda PUI

“Ini merupakan dukungan positif pemerintah terhadap sektor perumahan yang berdampak  pada 172 industri terkait pembangunan perumahan. Semoga ini menjadi angin segar bagi industri pembiayaan perumahan sekaligus mendorong semangat para pelaku industri properti untuk membangun rumah dalam rangka mendukung Program Sejuta Rumah,” tegas Pahala seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku 2019, di Jakarta, Kamis 12 Maret 2020.

Sebelumnya, pada acara Developer Gathering, BTN mengajak para stakeholder sektor properti, khususnya para pengembang untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk menjaga pertumbuhan sektor properti.

Pahala mengatakan, sektor properti saat ini ikut diuji setelah merebaknya kasus virus corona atau covid -19 yang berpotensi memukul sejumlah sektor ekonomi Indonesia, seperti pariwisata, perdagangan dan investasi.

 Baca Juga: Hadapi PSS Sleman di Pekan Ketiga Liga 1 2020, Persib Bandung Siapkan Opsi Rotasi

Namun, menurut dia, sektor properti masih dapat bertahan di tengah situasi ini, dikarenakan permintaan domestik yang tinggi untuk hunian, baik subsidi maupun nonsubsidi.

Selain itu, pemerintah menggelontorkan sejumlah kebijakan fiskal dan moneter yang pro sektor properti untuk mendorong ekonomi.

Di antaranya, relaksasi loan to value, penambahan anggaran subsidi, dan kebijakan pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia untuk memberi stimulus perbaikan ekonomi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat