kievskiy.org

Marak Kasus Penipuan Binary Option, Pengamat Ekonomi Digital Beberkan Penyebabnya

Ilustrasi binary option.
Ilustrasi binary option. /pexels/alesia kozik pexels/alesia kozik

PIKIRAN RAKYAT – Viralnya kasus perjudian online berkedok trading masih menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Banyak masyarakat yang menjadi korban kasus penipuan investasi berkedok aplikasi trading binary option.

Menanggapi hal tersebut, pengamat ekonomi digital dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda, menilai maraknya kasus binary option salah satunya disebabkan oleh kurangnya literasi keuangan dan literasi digital masyarakat.

Ditambah masyarakat juga banyak yang tergiur dengan keuntungan yang besar tetapi cara yang ditempuh relatif instan. Tanpa mempertimbangkan risiko, masyarakat hanya menebak naik atau turunnya sebuah aset.

Baca Juga: Heboh Ceramah soal KDRT, Suami Oki Setiana Dewi Tiba-tiba Hubungi Gus Miftah, Ada Apa?

"Ada dua sisi kenapa masyarakat kita mencoba-coba jenis investasi yang tidak sedikit ternyata ilegal. Sisi pertama dari sisi masyarakatnya yang ingin mendapatkan keuntungan secara kilat, namun tidak memiliki literasi digital dan keuangan yang kuat," ujar Nailul dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 12 Februari 2022.

Binary option merupakan salah satu bentuk trading online di mana para trader memprediksi atau menebak naik turunnya harga sebuah aset pada jangka waktu tertentu.

Nailul menjelaskan, akibat dari rendahnya literasi keuangan dan digital yang dimiliki masyarakat, menjadikan masyarakat sebagai sasaran empuk para penipu berkedok investasi.

Tercatat menurut data, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini baru sebesar 38,03 persen dan indeks literasi digital Indonesia berada di level 3,49 pada 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat