kievskiy.org

Vladimir Putin Ngotot Bayar Gas Harus Pakai Rubel, Menteri Ekonomi Jerman: Kami Diperas

sumur gas di ladang gas Bovanenkovo ​​milik Gazprom di semenanjung Yamal Arktik, Rusia 21 Mei 2019.
sumur gas di ladang gas Bovanenkovo ​​milik Gazprom di semenanjung Yamal Arktik, Rusia 21 Mei 2019. /Reuters/Maxim Shemetov/File Photo


PIKIRAN RAKYAT - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan semua pembelian gas Rusia harus dibayar dalam mata uang Rubel mulai 1 April 2022.

Pengumuman itu disampaikan Putin kepada negara-negara yang dianggap 'tidak ramah' termasuk semua anggota Uni Eropa. Putin mengancam akan memutus gas Rusia jika tak dibayar melalui Rubel.

"Mereka harus membuka rekening rubel di bank Rusia. Dari rekening inilah pembayaran akan dilakukan untuk pengiriman gas mulai besok, 1 April," kata Putin, dikutip dari AFP.

Baca Juga: Awal Ramadhan Jatuh pada 2 April 2022 Versi Muhammadiyah

"Jika pembayaran tersebut tidak dilakukan, kami akan menganggap ini sebagai pelanggaran kewajiban dari pihak pembeli kami dengan semua konsekuensi berikutnya," kata Putin.

Menanggapi pengumuman Rusia itu, Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck mengatakan pihaknya siap menghadapi skenario penghentian aliran gas Rusai ke Eropa. Ia menyebut tindakan Rusia tersebut merupakan pemerasan.

"Penting bagi kami untuk tidak memberikan sinyal bahwa kami akan diperas oleh Putin," kata Robert Habeck.

Sementara itu, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire juga mengatakan pihaknya menolak permintaan Rusia dan kini mempersiapkan kemungkinan penghentian pengiriman gas Rusia.

Baca Juga: PPN Resmi Naik Jadi 11 Persen, Simak Dampaknya bagi Harga Ponsel di Indonesia

Negara-negara Barat telah menjatuhkan sanksi untuk melumpuhkan Moskow sejak invasinya ke Ukraina, termasuk pembekuan cadangan mata uang asing senilai 300 miliar dolar AS.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat