kievskiy.org

Vladimir Putin Ambil Langkah Tegas, Pembelian Gas dari Rusia Harus Pakai Rubel

Presiden Rusia Vladimir Putin.
Presiden Rusia Vladimir Putin. /Reuters/Sputnik

PIKIRAN RAKYAT - Buntut sanksi ekonomi yang diterapkan negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat kepada Rusia, Presiden Vladimir Putin meminta pembelian gas dari Rusia ke negara-negara 'tidak bersahabat' menggunakan mata uang Rusia, rubel.

Vladimir Putin menegaskan kepada seluruh negara Uni Eropa dan Amerika Serikat bahwa transaksi pembelian gas dan energi dari Rusia harus menggunakan mata uang rubel.

Penjatuhan sanksi ekonomi terhadap Rusia ternyata merupakan pedang bermata dua, satu sisi mengalami kesulitan transaksi, namun sisi lain negara-negara Uni Eropa serta Amerika Serikat mengalami krisis energi.

Sebelumnya, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi berat terhadap Rusia atas tindakannya menginvasi Ukraina pada 24 Februari yang lalu.

Baca Juga: Pencurian Kerbau dengan Cara Tak Lazim Gegerkan Garut, Pelaku Tinggalkan Kepala dan Tulang

Akan tetapi, negara-negara Uni Eropa memiliki ketergantungan yang sangat tinggi pada gas Rusia untuk pemanas dan pembangkit tenaga listrik.

Hal itu membuat harga energi seperti listrik dan bahan bakar melambung sangat tinggi di negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.

“Rusia akan terus, tentu saja, untuk memasok gas alam sesuai dengan volume dan harga, tetap dalam kontrak yang disepakati sebelumnya,” kata Vladimir Putin, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 24 Maret 2022.

“Perubahan hanya akan mempengaruhi mata uang pembayaran, yang akan diubah menjadi rubel Rusia,” kata Vladimir Putin menambahkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat