kievskiy.org

Menko Airlangga Sebut RI Jadi Posisi Sentral Pengaturan Transisi Energi pada Momen G20, GCRG, dan COP26

Menko Airlangga Hartarto.
Menko Airlangga Hartarto. /dok. Ekon.go.id


PIKIRAN RAKYAT - Dengan terus berkembangnya isu perubahan iklim, yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang dominan sehingga menimbulkan emisi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer bumi.

Untuk itu, langkah-langkah mengurangi emisi GRK dengan mengalihkan penggunaan energi fosil menjadi energi baru terbarukan (EBT) menjadi hal yang harus terus dipikirkan.

Pada saat yang sama, dunia saat ini berada dalam terpaan krisis pangan, energi, dan keuangan yang dipicu oleh gejolak konflik di Ukraina, dan pandemi Covid-19 yang masih terus berlanjut meski jumlah kasus sudah menurun drastis.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan penting untuk mengenali situasi yang dihadapidan memastikan untuk menyeimbangkan.

Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Singgah - Fabio Asher: Mengapa Sulut untuk Bisa Miliki Hatimu

“Penting bagi kita untuk mengenali situasi yang dihadapi, serta perlu memastikan bahwa kita sudah menyeimbangkan permintaan saat ini untuk energi konvensional, sambil tetap berkomitmen pada upaya transisi energi,” ujar Airlangga Hartarto, dalam Jakarta Post Webinar dengan tema “G20 Energy Transition: Toward Zero-Emission Partnerships" Selasa, 24 Mei 2022.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik meski di tengah pandemi, masyarakat Indonesia memiliki kebutuhan energi yang besar untuk menunjang aktivitasnya.

Namun, target elektrifikasi universal telah menjadi penghasil emisi GRK terkemuka, karena penggunaan tenaga batu bara menjadi berlipat ganda dan juga terlihat adanya peningkatan emisi GRK sebesar 140 persen antara tahun 1990 dan 2017.

Dalam Presidensi G20 Indonesia, transisi energi juga menjadi salah satu tema utama karena seluruh negara yang terlibat ingin mencapai kesepakatan global dalam upaya memitigasi dampak buruk perubahan iklim untuk generasi mendatang.

Dalam forum G20 tersebut, Indonesia akan memperkenalkan skenario negara untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) yang disebut National Grand Energy Strategy (GSEN) yang mencakup rencana transisi dari energi fosil ke EBT.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat